Sunday, February 10, 2019

Kini Dia Kembali ke Rumah Bapa


 
Jenazah Bruder Pankras SVD di antar menuju Kapela Agung Seminari Tinggi Ledalero




seminariledalero.org--“Kerinduan terdalam seroang anak setelah lama berada di luar rumah adalah kembali ke rumah dan berada kembali bersama orang tuanya.” Demikian diungkapkan Pater Yanuarius Lobo, SVD dalam renungan singkatnya dalam upacara ibadat sabda mengenang kepergian Bruder Pankras Hayon, SVD di kapela Agung Seminari Tinggi Ledalero pada Minggu siang (10/02/19). Lebih lanjut dalam renungannya Pater Yanuarius mengatakan bahwa kebahagiaan orang tua adalah menyambut anaknya kembali ke rumah setelah berjuang keras di luar sana, guna menjalankan sesuatu yang menjadi kehendak orang tua. Bruder Pankras Hayon, SVD telah berada di luar rumah Bapa Surgawi selama 78 tahun untuk melakukan karya perutusan Tuhan yang diperayakan kepadanya melalui pembaptisan dan terutama lewat hidup membiara dalam Serikat Sabda Allah
Bruder Pankras Hayon SVD menghembuskan nafas terakirnya di Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang Jawa Tengah pada Jumat (7/02/19) pukul 23.00 WIB  di ruang Angela Kamar No. 317. Kepergian beliau disaksikan oleh Bruder Bram, SVD  dan perawat yang bertugas. Kepada media ini Bruder Bram mengatakan bahwa Bruder Pankras dirawat di Rumah Sakit St. Elisabeth kurang lebih hampir satu bulan karena menderita gagal ginjal, komplikasi penyakit jantung, paru-paru dan prostat. Setelah menderita dan berjuang begitu lama, bruder Pankras akhirnya meninggal dunia pada jam sebelas malam.
Bruder Pankras Hayon yang memiliki nama asli Br. Dominikus Suban Hayon, SVD menghembuskan nafas terakhir pada usia 78 tahun. Bruder kelahiran Lewolaga Larantuka ini selama hidupnya pernah berkarya di berbagai tempat, termasuk di Ledalero. Bruder Pankras berkarya di Ledalero sebagai ekonom rumah dan STFK selama lima belas tahun sejak tahun 1972 hingga 1987. Bruder Pankras yang mengikrarkan kaul pertama pada tahun 1965 hidup sebagai seorang biarawan Serikat Sabda Allah (SVD) selama 53 tahun hingga ajal menjemputnya.
Usai ibadat sabda dan pemberkatan peti jenasah, jenasah Bruder Pankras diberangkatkan ke Ende tempat almarhum menjalankan tugas terakhirnya  untuk selanjutnya dimakamkan di kompleks pekuburan Biara Bruder Kondradus (BBK) Ende. “Bruder Pankras, kami keluarga besar Seminari Tinggi Ledalero mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas pelayananmu di seminari tinggi ini selama lima belas tahun lebih. Selamat jalan. Kami mendoakanmu. Doakan formasi kami dan kami semua di sini. Amin”, kata pater Yanuarius pada bagian akhir renungannya. ***
Penulis & Editor: Flory Djhaut, SVD

1 comment:

  1. Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia. Terima kasih. Melchior Suroso

    ReplyDelete