seminariledalero.org--“Kerinduan terdalam seroang anak setelah lama berada
di luar rumah adalah kembali ke rumah dan berada kembali bersama orang tuanya.”
Demikian diungkapkan Pater Yanuarius Lobo, SVD dalam renungan singkatnya dalam
upacara ibadat sabda mengenang kepergian Bruder Pankras Hayon, SVD di kapela
Agung Seminari Tinggi Ledalero pada Minggu siang (10/02/19). Lebih lanjut dalam
renungannya Pater Yanuarius mengatakan bahwa kebahagiaan orang tua adalah
menyambut anaknya kembali ke rumah setelah berjuang keras di luar sana, guna
menjalankan sesuatu yang menjadi kehendak orang tua. Bruder Pankras Hayon, SVD
telah berada di luar rumah Bapa Surgawi selama 78 tahun untuk melakukan karya
perutusan Tuhan yang diperayakan kepadanya melalui pembaptisan dan terutama
lewat hidup membiara dalam Serikat Sabda Allah
Bruder Pankras Hayon SVD menghembuskan nafas terakirnya
di Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang Jawa Tengah pada Jumat (7/02/19) pukul
23.00 WIB di ruang Angela Kamar No. 317.
Kepergian beliau disaksikan oleh Bruder Bram, SVD dan perawat yang bertugas. Kepada media ini
Bruder Bram mengatakan bahwa Bruder Pankras dirawat di Rumah Sakit St.
Elisabeth kurang lebih hampir satu bulan karena menderita gagal ginjal, komplikasi
penyakit jantung, paru-paru dan prostat. Setelah menderita dan berjuang begitu
lama, bruder Pankras akhirnya meninggal dunia pada jam sebelas malam.
Bruder Pankras Hayon yang memiliki nama asli Br.
Dominikus Suban Hayon, SVD menghembuskan nafas terakhir pada usia 78 tahun.
Bruder kelahiran Lewolaga Larantuka ini selama hidupnya pernah berkarya di
berbagai tempat, termasuk di Ledalero. Bruder Pankras berkarya di Ledalero
sebagai ekonom rumah dan STFK selama lima belas tahun sejak tahun 1972 hingga
1987. Bruder Pankras yang mengikrarkan kaul pertama pada tahun 1965 hidup
sebagai seorang biarawan Serikat Sabda Allah (SVD) selama 53 tahun hingga ajal
menjemputnya.
Usai ibadat sabda dan pemberkatan peti jenasah, jenasah
Bruder Pankras diberangkatkan ke Ende tempat almarhum menjalankan tugas
terakhirnya untuk selanjutnya dimakamkan
di kompleks pekuburan Biara Bruder Kondradus (BBK) Ende. “Bruder Pankras, kami
keluarga besar Seminari Tinggi Ledalero mengucapkan banyak-banyak terima kasih
atas pelayananmu di seminari tinggi ini selama lima belas tahun lebih. Selamat
jalan. Kami mendoakanmu. Doakan formasi kami dan kami semua di sini. Amin”,
kata pater Yanuarius pada bagian akhir renungannya. ***
Penulis
& Editor: Flory Djhaut, SVD
Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia. Terima kasih. Melchior Suroso
ReplyDelete