Tuesday, March 1, 2016

Ekaristi: Rahasia Hidup Seorang Imam

  • ·        
    Misa Pentahbisan 11 Imam SVD di Ledalero


Oleh Kristo Suhardi

Maumere, Flores Pos
          Rahasia hidup seorang imam adalah ekaristi. Dalam ekaristi ada dua hal yang sangat penting, yakni pewartaan firman dan hidup imam itu sendiri. Hidup seorang imam mesti menjadi roti yang dipecahkan bagi orang-orang kecil, agar bumi ini menjadi altar dan langit menjadi kenisah. Dalam hidup seorang imam, Tuhan merayakan sakramen kasihnya.
          Hal ini disampaikan oleh Provinsial SVD Ende, Pater Leo Kleden SVD, dalam sambutannya pada perayaan ekaristi pentahbisan 11 imam SVD yang baru di aula Santo Thomas Aquinas, Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero, Sabtu (10/10). Uskup pentahbis adalah Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Pr (Uskup Agung Ende).
          Hadir dalam perayaan ekaristi ini Rektor Seminari Tinggi Ledalero Pater Kletus Hekong SVD, Praeses Seminari Tinggi Ritapiret Romo Martin Ewald Sedu Pr, para pimpinan biara, Ketua STFK Ledalero Pater Bernard Raho SVD, 78 imam, biarawan, biarawati, tokoh pemerintah dan ribuan umat. Perayaan ekaristi pentahbisan ini mengambil tema “…, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil” (Lukas 10:21).
          Terkait pewartaan firman, Pater Leo mengatakan misi berarti bercerita. Misi artinya berkisah tentang cinta kasih Allah kepada manusia. Pater Leo berharap agar firman Allah yang kelak akan diwartakan oleh para imam baru ini di tempat perutusan mereka masing-masing, dapat sungguh-sungguh menjadi kabar gembira tentang cinta kasih Allah.
          “Kalau kami mengatakan bahwa kami mengutus mereka seolah-olah atas nama SVD, itu tidak benar. Kami mengutus mereka sebagai utusan dari gereja lokal dan atas nama umat sekalian. Kami berterima kasih atas dukungan dan doa-doa yang tak pernah henti dari umat sekalian bagi SVD. Sungguh, doa-doamu telah menembusi langit dan menggedor hati Tuhan,” kata Pater Leo.
Kepastian
          Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota Pr, dalam kata pembukanya pada awal perayaan ekaristi mengatakan para imam baru ini telah mengenal Tuhan yang mereka cari dan telah menemukanNya pula. Karena itu, langkah mereka adalah langkah yang pasti.
          “Mereka telah bertualang selama lebih dari 20 tahun untuk mencari kepastian, dan pada akhirnya, kepastian itu mereka temukan di dalam Tuhan sendiri. Tuhan menunjukkan diriNya kepada para imam baru sebagai pelabuhan yang pasti dan sumber kebahagiaan,” kata Uskup Sensi.
          Sementara dalam wejangannya, Uskup Sensi mengatakan sebagai misionaris pewarta, para imam baru mesti senantiasa mewartakan bahwa Allah adalah kasih, harapan yang pasti, dan sumber penghiburan. Hanya dalam Allah, seseorang bisa menjadi berkat bagi orang lain.
          “Anda tergolong sebagai orang-orang kecil yang sungguh diberkati Tuhan. Berkat dan rahmat tahbisan yang Anda terima hari ini merupakan harta cuma-cuma dari Allah. Karena itu, hidup Anda harus terarah secara pasti kepada orang-orang kecil, seperti keberpihakan yang telah ditunjukkan oleh Yesus sendiri. Hal ini bukan hanya lewat kata-kata tetapi terutama lewat teladan hidup,” kata Uskup Sensi.
Orang-Orang Kecil
          Wakil imam baru Pater Didi Irianto SVD dalam sambutannya mengatakan bahwa mereka hanyalah orang-orang kecil yang dipanggil Yesus dalam segala kerapuhan dan kelemahan mereka. Rahmat tahbisan yang mereka terima, kata Pater Didi, meyakinkan mereka bahwa tanda kemuliaan Allah dinyatakan kepada orang-orang kecil yang tidak memiliki apa-apa.
          Sementara itu, Ibu Paulina Anul (Ibunda dari Pater Firminus WIryono SVD) dalam sambutannya mewakili orang tua para imam baru, mengungkapkan rasa syukur atas rahmat tahbisan ini. Paulina mengungkapkan keyakinan imannya bahwa Tuhanlah yang telah memilih para imam baru ini. Tuhan yang telah lebih dahulu mencintai mereka itu, akan senantiasa menuntun mereka dalam setiap situasi hidup.
          “Kami tidak akan meminta dan mengambil kembali anak-anak kami yang telah kami serahkan kepada Tuhan dan SVD. Kami hanya mengharapkan satu hal, agar kalian semua tetap setia. Kalian telah memilih yang terbaik untuk hidupmu, maka jadilah pelayan Tuhan yang setia. Jangan putus asa, setialah selalu karena Tuhan yang memanggilmu adalah Tuhan yang setia,” kata Paulina.
          Perayaan ekaristi tahbisan ini kemudian dilanjutkan dengan resepsi bersama. Resepsi ini juga diisi dengan acara-acara hiburan panggung dari para frater, umat Paroki Habi dan dari imam baru.
Imam Baru
          Kesebelas imam yang ditahbiskan adalah Robertus Belarminus Asiyanto SVD, Benediktus Obon SVD, Roberto Arif Oula’a SVD, Firminus Wiryono SVD, Maximinus Hali Abit SVD, Kalixtus Hartono SVD, Aloysius Rabata Men SVD, Cristoflorus Abhayandi Sans SVD, Eugenius Dwi Ardhika Irianto SVD, Amandus Mare SVD, dan Ferdinandus Nuho SVD.
          Sebelumnya, ada empat imam baru SVD tamatan Seminari Tinggi Ledalero yang ditahbiskan di Timor yakni Egidius Melchides Binsasi SVD, Silvester Manek Eko SVD, Yohanes Fajar Suwasono SVD, dan Yoseph Mario Yeremias Mere Wea SVD; satu imam yang ditahbiskan di Timor Leste yakni Domingos Gudinho de Araujo SVD dan satu imam yang ditahbiskan di Sumba yakni Yohanes Jama Kaka SVD. 

No comments:

Post a Comment