Tuesday, May 16, 2017

Frater Tingkat II Eksposur di Paroki Boganatar

seminariledalero.org - Frater-frater tingkat II Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero mengadakan kegiatan eksposur di Paroki St. Yohanes Pemandi Boganatar. Eksposur kali ketiga yang diikuti oleh 44 frater ini berlangsung selama dua hari, terhitung sejak Jumat (12 Mei 2017) hingga Minggu (14 Mei 2017).

Dalam acara penyambutan di pusat paroki, Pater Ferdi Mikel SVD selaku Pastor Kepala Paroki Boganatar, didampingi anggota dewan paroki dan umat menerima para frater dengan ramah. Sebagai awal kata dan awal perjumpaan, Pater Ferdi memperkenalkan situasi Paroki St. Yohanes Pemandi Boganatar.
“Paroki Boganatar didirikan pada tahun 1950. Paroki ini terdiri dari 62 KBG yang tersebar di 15 stasi yakni Stasi Bubuk, Kolit, Ojang, Tanabae, Dungan, Ekko, Kringa, Boganatar, Ogolidi, Natagahar, Natarmude, Hikong, Natakoli, Watutena dan Buhegahar,” katanya.
Ketua Angkatan Frater tingkat II, Frater Simon Evodius Siga SVD menerangkan sebanyak 44 frater tingkat II terlibat aktif dalam kegiatan ini.
“Frater-frater tingkat II secara keseluruhan berjumlah 48 orang. Namun yang terlibat dalam kegiatan eksposur kali ini hanya 44 frater,” kata frater yang disapa Vody ini..
Frater Vody melanjutkan, dalam kegiatan eksposur ini ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan, yakni “doa Rosario bersama umat di KBG, kunjungan ke sekolah-sekolah baik SD maupun SMP, dan katekese tentang HIV/AIDS dan Human Trafficking (perdagangan orang)”.
Pater Ferdi Mikel SVD ketika dimintai kesan dan pesannya sebelum melepaskan para frater tingkat II untuk kembali ke Ladalero, mengatakan dirinya sangat berterimakasih atas kunjungan yang telah dilakukan di paroki yang ditanganinya.
“Saya mengucapkan terima kasih untuk frater-frater tingkat II dari Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero atas kunjungan yang sudah dibuat di sini. Saya dan segenap umat di paroki Boganatar sungguh sangat merasa senang dan gembira atas kunjungan ini. Dengan program ini atau program pembentukan, frater-frater tentu bisa belajar lebih banyak lewat kegiatan-kegiatan yang sudah dibuat dan sesungguhnya untuk menjadi seorang misionaris sejati harus memulai dari hal-hal seperti ini,” katanya.
Pater Ferdi menambahkan harapannya akan kegiatan yang telah terlaksana ini, yakni “kegiatan seperti ini harus terus dijalankan, dilanjutkan supaya memberikan bekal untuk frater-frater dalam kehidupan di masa yang akan datang”. 
Sementara itu, Adolfus Rede selaku tokoh penasihat umat ketika dimintai kesannya atas katekese yang sudah dibawakan oleh para frater, dirinya merasa bahwa katekese yang sudah dibawakan adalah suatu rejeki bagi dirinya dan untuk semua umat.
“Saya dan umat merasakan bahwa katekese yang sudah dibawakan khususnya tentang human trafficking adalah suatu rejeki bagi kami karena selama ini anak-anak kami sudah menjadi korban dan bahkan sampai sekarang ada anak putri kami yang hilang kabar, entah di mana keberadaanya. Kami ucapkan terima kasih atas informasi yang frater-frater bawakan,” tegasnya.
Frater Selestinus Gaspar Nebon Botoor SVD ketika dimintai keterangan atas kegiatan eksposur yang sudah ia ikuti, dirinya sangat bersyukur atas semua kegiatan yang dilaksanakan karena ada banyak pengalaman yang didapat.
“Saya sangat bersyukur atas kegiatan yang sudah dibuat mulai dari doa Rosario, katekese, kerja bakti dan mendampingi anak-anak Sekami. Banyak pengalaman yang saya dapat dan yang sangat terkesan adalah bagaimana saya harus terlibat aktif bersama umat dalam kegiatan gotong-royong mengetam padi di kebun. Di sini saya belajar tentang hidup bersama, hidup sebagai seorang petani dan masih ada banyak pengalaman yang menjadi inspirasi bagi diri dan panggilan hidup selanjutnya,” ungkapnya.


Penulis: Frater Frids Talan, SVD

No comments:

Post a Comment