Seminariledalero.org
Seminari Tinggi St Paulus Ledalero
mengadakan kegiatan rekoleksi dan pemberkatan karangan adven, Sabtu (2/12/2017).
Kegiatan ini diikuti oleh semua anggota komunitas Seminari Tinggi St Paulus
Ledalero: para frater, pater, bruder dan para suster SSpS biara St Yosef
Wairpelit. Rangkaian kegiatan pembukaan masa adven ini dilaksanakan dalam dua
bagian. Pada bagian pertama, Pater Agus Alfons Duka, SVD membawakan rekoleksi
persiapan masa adven. Pater Maternus Kehi, SVD pada bagian kedua memimpin
ibadat pemberkatan karangan adven. Rekoleksi dan ibadat dilaksanakan di Kapela
Agung Seminari Tinggi St Paulus Ledalero.
Pater Agus Alfons Duka, SVD dalam
bagian awal rekoleksinya menyampaikan bahwa tema rekoleksi yang dibawakannya
terinspirasi oleh dua pertanyaan penting dalam kapitel rumah Seminari Tinggi St
Paulus Ledalero yang terlaksana bulan November. Dua pertanyaan itu adalah,
apakah semangat hidup rohani menjiwai karya misi kita dan sebaliknya, apakah
kegiatan misi kita memberi makna bagi penghayatan hidup rohani kita? Pada
rekoleksi ini Pater Agus memberi penekanan pada pertanyaan kedua. “Di tengah
dunia yang penuh dengan kekerasan, pembunuhan dan aneka penderitaan yang
dialami oleh banyak orang, bagaimana situasi sosial ini memberikan makna baru
bagi penghayatan hidup rohani kita”, demikian Pater Agus merumuskan ulang pertanyaan
kedua dalam kapitel rumah Ledalero ini.
Dalam menjawabi pertanyaan di atas,
dosen mata kuliah komunikasi ini menegaskan bahwa sebagai satu komunitas kita
mesti sanggup mengambil bagian dalam opsi utama Allah yaitu membawa kabar baik
bagi yang menderita. “Kita bergerak ke luar, menjamah orang-orang yang
menderita, tertindas dan tersisihkan. Hal itu tidak berarti bahwa kita boleh
mengabaikan kehidupan rohani”, lanjutnya.
Pater Agus pada akhirnya mengajak
semua anggota komunitas untuk menggunakan masa adven ini dengan mengambil
bagian dalam opsi utama Allah untuk mendekati orang-orang yang menderita. Hanya
dengan demikian maka hidup rohani akan menjadi lebih kaya dan bermakna.
Pater
Maternus Kehi, SVD dalam ibadat pemberkatan karangan adven menyatakan bahwa
pemberkatan karangan adven merupakan tanda bahwa Gereja memasuki tahun liturgi
baru. Momen penantian tahun ini ditandai dengan kelabunya dunia ini dengan
aneka penderitaan. “Ada dua simbol penting yang terdapat dalam karangan adven
ini. Pertama, lingkaran adalah
lambang hidup manusia yang saling berhubungan dan persaudaraan umat manusia
yang saling membutuhkan. Kedua, lilin
adalah lambang Kristus sendiri Sang Cahaya yang membawa terang bagi umat
manusia”, demikian kata imam baru ini.
Pada bagian akhir renungan
singkatnya, Pater Mater mengajak semua anggota komunitas untuk menjadi lilin
yang memberi terang bagi sesama yang masih hidup dalam kegelapan. “Masa adven
akan menjadi lebih berarti jika kita menggunakannya dengan menjadi terang bagi
sesama”, katanya. (Fr Vilan Nasrudin, SVD)
No comments:
Post a Comment