Seminariledalro.org
– Duel bertajuk big
match tersaji di lapangan sepak bola Wairpelit pada Rabu (8/11) antara kesebelasan tingkat I Ledalero melawan
kesebelasan Tingkat I Ritapiret. Ini merupakan laga persahabatan pertama yang
mempertemukan kedua konvik di tahun ajaran yang baru. Pertandingan dimulai
tepat pukul 15.30 dengan wasit utama Frt. Muche, SVD dibantu dua wasit garis,
Frt. Erwin, SVD dan Frt.
Remon, SVD. Berstatus sebagai tuan rumah, kesebelasan tingkat
I Ledalero tampil dengan kekuatan penuh, yang merupakan kombinasi dua unit, Gabriel dan Mikhael. Di
bawah komando sang kapten, Will Oki, Skuad Ledalero berambisi mempertahankan
tren positif kala bersua sang musuh bebuyutan. Sementara itu, skuad Ritapiret yang turun dengan kostum biru langit punya misi
untuk mempermalukan Ledalero di
kandangnya sendiri.
Sejak peluit
kick-off babak pertama dibunyikan, kedua tim gencar melakukan tekanan ke
daerah pertahanan lawan. Kedua tim saling berjual-beli serangan, mencoba
mencari celah mencetak gol. Barisan penyerang tim Ledalero yang dipimpin oleh
Iso Olong dan Randy Max beberapa kali menciptakan peluang
di mulut gawang tim Ledalero. Peluang emas diciptakan Iso ketika tendangan
kerasnya membentur mistar gawang Ritapiret yang dikawal oleh Fredy Judin.
Hal
ini sontak membuat kubu suporter ritapiret terdiam sejenak. Suplai bola dari
lini tengah masih menjadi kekuatan tim Ledalero. Bogdan, Riko dan Erik yang menjadi jenderal lapangan tengah bahu-membahu membagun serangan dari kaki ke kaki. Gol baru
tercipta di menit ke 25. Randy Max sukses menjalankan tugas sebagai eksekutor
tendangan pinalti menyusul pelanggaran keras yang dilakukan pemain belakang Ritapiret. Namun, keunggulan ini tidak bertahan lama. Blunder yang
dilakukan oleh Thias Banusu berakibat fatal. Kesebelasan Ritapiret berhasil
menyamakan kedudukan lewat kaki Vorsal. Babak pertama berakhir dengan skor 1-1.
Foto bersama sebelum pertandingan |
Pada babak kedua, tensi permainan semakin tinggi. Kedua
kesebelasan berusaha membangun serangan yang lebih intensif demi mencetak lebih
banyak gol. Kubu Ritapiret sempat terhenyak ketika Iso berhasil menggandakan
skor menjadi 2-1 lewat tandukkannya setelah menerima umpan cantik dari Bogdan. Tersentak
dengan gol ini, kubu Ritapiret
tidak patah arang. mereka tidak mengendurkan serangan dan bermain tanpa beban.
Hasilnya, pada menit ke-70 mereka kembali berhasil menyamakan kedudukan lewat
tandukan Filmon Rotok. Dalam posisi imbang, pertandingan menjadi semakin panas
dan penuh ketegangan. Sisa pertandingan diwarnai dengan beberapa insiden perseteruan
bahkan percekcokan. Skor 2-2 bertahan hingga akhir laga. Kedua kubu harus puas
dengan hasil imbang ini.
Ketegangan yang dirasakan antara kedua kubu selama
pertandingan berangsur pudar lewat jamuan makan kolak yang diadakan di kamar
makan Unit Gabriel.
Ini menjadi penutup rangkaian pertandingan persahabatan. “Menang kalah itu
biasa, persaudaraan itu yang luar biasa”, ungkap Iso di akhir acara. (Gusty Siga/Tingkat I Unit Gabriel)
No comments:
Post a Comment