Seminariledalero.org - Memasuki masa Prapaskah, seluruh anggota komunitas
Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero mengikuti rekoleksi pada Sabtu (17 Februari
2018) bertempat di Kepala Agung Ledalero.
Rekoleksi yang dimulai pada pukul 17.00 Wita dipimpin langsung oleh
Pater Huber Thomas, SVD. Dalam rekoleksi ini, Pater Huber Thomas memaknai
Paskah dengan menimba pesan dari dokumen kapitel general SVD dan menggali
semangat puasa Yesus. Kedua sumber ini menjadi inspirasi dalam memaknai puasa
di masa Prapaskah 2018.
Dalam
rekoleksi ini Pater Huber menekankan kembali tema Kapitel General ke- XXII “Berakar
dalam Sang Sabda, Berkomitmen dalam Misi-Nya”. Tema ini juga menjadi tema
Kapitel Provinsi SVD Ende yang telah berlangsung pada tanggal 4-10 Februari
2018 yang lalu di Kemah Tabor Mataloko.
Menurut
Pater Huber, inti utama tema kapitel ini adalah pembaharuan spiritualitas SVD.
Spiritualitas bukan soal peribadatan, tetapi menyangkut kesalehan sosial.
Berkaitan dengan pembaharuan ini, Dokumen Kapitel SVD menimba inspirasi pertama
kali dari semangat Konsili Vatikan II. Dalam Kapitel pertama pasca Konsili tahun
1967, hal utama yang diangkat adalah keseimbangan antara kehidupan religius dan
kegiatan misioner. Selanjutnya, dalam Kapitel 1972 karya misi menjadi hal
urgen. Cara bermisi SVD merupakan pengambilan bagian dari misi Kristus. Adapun
cara bermisi ini dilakukan melalui dialog profetis.
Berkaitan
dengan Dialog Profetis ini, Pater Huber, Dosen Misiologi pascasarjana STFK ini,
memaparkan 4 partner dialog profetis dalam SVD antara lain: orang yang tidak
mempunyai komunitas iman, orang miskin dan terpinggirkan, kebudayaan yang
berbeda-beda dan agama-agama dari tradisi keagamaan yang berbentuk ideologi sekuler.
“Dialog profetis ini menjadi bermakna apabila dilandasi dengan keberakaran
dalam Sang Sabda. Sabda inilah yang menjadi karakter Serikat kita. Hal inilah
yang menjadi cikal bakal pencetusan tema keberakaran dalam Sang Sabda dan
komitmen dalam misi-Nya. Saya melihat juga komitmen misi ini bersumber dari
prolog konstitusi bahwa misi kita adalah misi-Nya”, jelasnya.
Lebih
lanjut Pater Huber menegaskan bahwa dalam kaitan dengan tema kapitel ini, puasa
di masa Prapaskah ini dimaknai bukan sebagai pengingkaran terhadap makanan atau
penekanan pada ritual, tetapi beralih menjadi puasa sosial. “Puasa yang baik
adalah puasa yang terinspirasi dari Yesus. Dalam Markus, 1:12-13, penginjil
menggambarkan Puasa Yesus di padang gurun selama 40 hari. Dia bergumul dengan iblis
dan binatang liar. Hendaknya puasa kita pun demikian. Kita perlu berpuasa
dengan melawan iblis-iblis dan binatang liar yang berwujud dalam diri para
koruptor dan pihak-pihak tertentu yang menindas rakyat”, tegasnya.
Di
akhir rekoleksinya, P. Huber berpesan agar para anggota Serikat Sabda Allah
tidak terjerumus dalam puasa ritualistik, tetapi beralih kepada puasa sosial
yang nyata dalam kesalehan sosial. Hal ini nyata dalam keberpihakan segenap
anggota SVD dalam misi Tuhan dan pembebasan orang dari belenggu kemiskinan,
human trafficiking dan HIV/AIDS.
Fr. Rio Nanto, SVD
No comments:
Post a Comment