§ Pater Juang Orong: Evaluasi harus dimulai dari dalam diri
Seminariledalero.org – “Kita mesti terus-menerus
beruasaha memantapkan komitmen kita dalam misi. Usaha untuk memantapkan
komitmen misi itu harus berakar dalam Sabda Allah. Sabda Allah menjadi kekuatan
yang menghidupkan dalam pelaksanaan misi kita terhadap orang-orang kecil dan
terpinggirkan. Keberakaran dalam Sabda Allah tidak berarti hidup dalam kekhusyukan
doa terlepas dari realitas sosial. Antara kehidupan doa dan misi harus berjalan
seimbang. Dalam rangka inilah kita, sebagai sebuah angkatan, berkumpul di sini
pada malam hari ini, yakni untuk memantapkan keberakaran kita dalam Sang Sabda
dan komitmen kita dalam misi. Untuk maksud itu, evaluasi pertama-tama harus
dimulai dari dalam diri.”
Hal di atas disampaikan oleh Pater Juan Orong, SVD,
pendamping para frater tingkat II Seminari Tinggi Ledalero, dalam Evaluasi
bersama tingkat II di Pantai Krokowolon, Maumere, Sabtu (3/03/2018). Kegiatan
evaluasi dimulai pukul 20.30 hingga pukul 22.00, molor dua jam dari jadwal yang
telah ditetapkan karena listrik di tempat kegiatan berlangsung sedang dalam
jadwal pemadaman bergilir.
Agenda yang dievaluasikan pada malam hari ini ialah
program eksposur angkatan baik di paroki-paroki maupun dengan kelompok-kelompok
kategorial, komitmen dan kesaksian hidup dalam komunitas serta soal-soal
keliling yang berhubungan dengan tingkat II. Ketiga agenda utama itu
masing-masing dievaluasi secara bertahap dan menyeluruh.
Ada banyak hal yang diutarakan terkait ketiga agenda di
atas. Ada apresiasi, ungkapan kegembiraan, kebanggaan, rasa syukur, penyesalan,
dan kekecewaan. “Semua apresiasi, ungkapan kegembiraan, kebanggaan, rasa
syukur, penyesalan, dan kekecewaan yang kita ekspresikan malam ini bertujuan
untuk memantapkan keberakaran kita pada Sabda Allah dan komitmen kita dalam
misi serta meningkatkan semangat kekompakan kita sebagai sebuah angkatan,” kata
Frater Rano Mare, SVD, ketua angkatan tingkat II, saat hendak menutup kegiatan
evaluasi.
“Apa yang kita bicarakan pada malam hari ini mendorong
kita untuk menjaga persatuan dan kekompakan kita sebagai satu angkatan. Sebab,
bagaimanapun, panggilan kita selain berdimensi pribadi, juga berdimensi
kolektif atau bersama. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk saling
menguatkan, memotivasi, dan mendukung. Janji yang kita ikrarkan pada saat kaul
pertama dalam arti tertentu adalah janji untuk berkomitmen hidup sebagai SVD
selamanya. Semoga kita semua memiliki harapan yang sama bahwa kita harus
bertahan sampai kaul kekal,” kata Frater Gusti Lado, salah seorang frater
tingkat II yang dipercayakan sebagai sub-prefek untuk tingkat I saat diberi
kesempatan bicara oleh pemandu kegiatan.
Kegiatan evaluasi diakhiri dengan penyalaan api unggun
sebagai lambang untuk menghidupkan kembali komitmen sebagai sebuah angkatan dan
membakar semangat baru dalam gema Sang Sabda. Api unggun dinyalakan langsung
oleh pendamping tingkat II, Pater Juan Orong, SVD dan disambut dengan soarakan
dan tepukan tangan yang meriah dari semua peserta. Setelah penyalaan api
unggun, para frater mengadakan gawi (tarian adat Ende-Lio) bersama sebagai
lambang dan simbol persatuan dan kekompakan.
Disaksikan Seminariledalero.org, selain kegiatan
evaluasi, para frater tingkat II juga mengadakan rekreasi bersama di tempat
yang sama pada keesokan harinya, Minggu (04/03/2018). Kegiatan rekreasi bersama
ini berlangsung setelah perayaan ekaristi kudus yang dipimpin langsung oleh Pater
Juan sekitar pukul 10.00 Wita. (Frater
Ferdi Jehalut, SVD)
No comments:
Post a Comment