Saturday, March 23, 2019

Bapak Ignas Jonan Memberikan Kuliah Umum di Kampus STFK Ledalero


seminariledalero.org ---Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bapak Ignasius Jonan memberikan Kuliah Umum di kampus Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero (STFK) Maumere pada Sabtu (23/10/19). Di bawah tema “Energi Berkeadilan untuk Rakyat”, Ignas Jonan mengungkapkan pentingnya energi berkeadilan untuk seluruh rakyat Indonesia. 

Menurut Ignas Jonan, energi berkeadilan erat kaitannya dengan penyediaan energi secara merata dengan harga yang terjangkau. Dia menegaskan bahwa satu masalah pokok yang terjadi sekarang adalah masalah keadilan sosial. Oleh karena itu menurut dia penting sekali untuk menerapkan kebijakan satu harga, tetapi dengan harga yang terjangkau. 

Mantan Menteri Perhubungan pada era Jokowi ini juga menyoroti kebijakan subsidi energi. “Subsidi energi itu adalah subsidi tiga hal, yakni listrik, BBM , dan LPG. Kalau kita lihat, 2012 sampai 2014 subsidi listrik, BBM, dan LPG  itu total tiga tahun trakhir sampai seribu triliun. Kalau seribu triliun, itu di mana keadilannya? Sementara wilayah kita yang jauh, yakni wilayah Indonesia Timur tidak mendapatkan banyak. Mereka tidak memakai LPG.” Demikian tegas Ignas Jonan. 

Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia tahun 2009 sampai 2014 ini mengatakan bahwa untuk mengatasi ketidakadilan ini, pemerintah melalui kementerian ESDM memotong subsidi energi dengan tujuan agar ada uang untuk membangun waduk dan listrik di tempat-tempat lain. Lebih lanjut Ignas Jonan mengungkapkan bahwa kementerian ESDM berkomitmen untuk menyediakan energi sampai ke pelosok-pelosok tanah air dengan harga yang terjangkau. “Harga BBM harus sama dan rata di semua wilayah”, tegas Jonan

Kuliah umum ini dihadiri oleh ribuan peserta, antara lain Bupati Sikka, Bapak Uskup Maumere Mgr Edwaldus  Martinus Sedu, Uskup Emeritus Mgr. Gerulfus Kerubim Pareira, para dosen, para mahasiswa/i, pimpinan Perguruan Tinggi, para alumni STFK Ledalero, awak media, dan masyarakat umum. Usai memberikan kuliah umum, Ignas Jonan bersama rombongan dan didampingi oleh Bupati Sikka, Robi Idong  mengunjungi  ibu Alfonsa Horeng, pendiri Sentra Tenun Ikat Lepo Lorun di Desa Nita Kecamatan Nita Kabupaten Sikka, NTT.***

Penulis & Editor: Flory Djhaut

Saturday, March 9, 2019

Rekoleksi Prapaskah: Prapaskah sebagai Momen untuk “Kembali”



Pater Simeon Bera Muda, SVD sedang Memberikan Renungan dalam Rekoleksi Prapaskah di Kapela Agung Seminari Tingg Ledalero pada Sabtu sore (03/09/19)

seminariledalero.org--Segenap komunitas Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero mengadakan rekoleksi prapaskah di kapela agung Seminari Tinggi Ledalero pada Sabtu sore (9/03/19). Diinspirasi oleh teks Kitab Suci dari Kitab Zakaria (Zak. 1,1-6), Pater Simeon Bera Muda, SVD selaku pembawa renungan dalam rekoleksi ini menekankan pentingnya “kembali” kepada Allah. Menurut Pater Simeon, kata “kembali” dalam teks diulang sebanyak tiga kali. Kata ini dapat dimengerti sebagai pertobatan, metanoia. “Kata ‘kembali’ berasal dari bahasa Ibrani, yakni ‘sub’ yang berarti kembali. Dalam Alkitab Indonesia kata ini diterjemahkan dengan tiga kata, yakni kembali, berbalik, dan bertobat”. Demikian kata Pater Simeon. 

Mengutip ayat keenam dari teks yang dibacakan dalam rekoleksi ini, Dosen Kitab Suci pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero mengatakan bahwa sebagaimana Tuhan semesta alam bermaksud mengambil tindakan terhadap kita sesuai dengan tingkah laku kita dan perbuatan kita, demikianlah Ia mengambil tindakan  terhadap kita. Lebih lanjut ia menegaskan bahwa Tuhan adalah bala tentara, yakni Tuhan yang paling mampu menghancurkan  kejahatan dan dosa, dan paling berkuasa membawa Israel kembali. 

Lebih lanjut dalam renungannya, Pater Simeon mengatakan bahwa Tuhan menyampaikan kepada Zakaria dan selanjutnya Zakaria menyampaikan kepada umat tentang kemurkaan-Nya kepada mereka. Akan tetapi sepanjang sejarah hubungan Yahwe dengan umat-Nya, murka hanya menjadi reaksi spontan  dan tidak terjadi secara terus-menerus dan selamamnya. Oleh karena itu, Tuhan akan menunjukkan jalan kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran untuk kembali kepada-Nya. Mengutip Kitab Yeol 2, 12-13, Pater Simeon mengatakan “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis, dan dengan mengaduh. Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.”

Pada bagian lain renungannya, imam kelahiran Lewohokeng, Larantuka ini menegaskan bahwa masa prapaskah yang sedang kita jalani disebut juga masa puasa dan pantang, masa tobat, masa kembali. Oleh karena itu, dia mengajak peserta rekoleksi untuk menjadikan masa prapaskah ini sebagai momen untuk kembali kepada Allah, momen pertobatan. Pertobatan menurut Pater Simeon selalu merupakan tindakan manusia yang kembali kepada Allah dan tindakan Allah yang membawa kembali menusia kepada pangkuan-Nya. 

Penulis & Editor: Flory Djhaut

Temukan Cara Mengaktifkan Kekuatan Makanan


Bapak Antonius Rera, Ahli Naturopati (Depan-Kelima dari Kanan) berpose bersama para Pater, Frater, dan Suster usai Kegiatan Seminar tentang Kesehatan pada Sabtu (03/09/19) di Aula St. Thomas Aquinas Ledalero




seminariledalero.org--Komunitas  Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero menyelenggarakan seminar tentang kesehatan  di Aula St. Thomas Aquinas pada sabtu pagi (9/03/19).  Seminar dengan tema “Temukan Cara Mengaktifkan Kekuatan Makanan untuk Menyembuhkan Tubuh Anda, Mencegah Penyakit dan Mencapai Kesehatan Optimal” ini menghadirkan pembicara Bapak Antonius Rera, seorang ahli Naturopati.
Dalam pengantar, Pater Aleks Jebadu, SVD selaku moderator dalam seminar ini menegaskan bahwa Kemajuan teknologi turut menghadirkan variasi makanan. Makanan-makanan hasil olahan teknologi menjadi semakin enak dan nikmat. Akan tetapi, justru makanan-makanan hasil olahan teknologi tersebut membawa aneka penyakit bagi tubuh kita. Kita perlu memperhatikan apa yang kita makanan dan pola makan agar kesehatan tubuh kita tetap terjaga.
Pada bagian awal, Bapak Anton menunjukkan kepada para peserta seminar bahan makanan dan jenis makanan produk-produk teknologi yang membahayakan kesehatan manusia.  Menurut dia, makanan-makanan tertentu yang dihasilkan atau diolah secara teknologi akan membahayakan kesehatan karena di dalamnya terdapat zat-zat yang merusak bagian tertentu organ tubuh manusia. Oleh karena itu, dia menghimbau kepada para peserta untuk tidak boleh mengonsumsi makanan yang berbahaya tersebut.
Lebih lanjut, alumnus Da Vinci College of Holistic Medicine Singapura ini mengatakan bahwa  Tuhan sudah memberikan segalanya bagi kita melalui tumbuh-tumbuhan dan tanam-tanaman yang ada di sekitar kita. Semisal, buah pisang berguna untuk meningkatkan mood, jahe bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit maag, buah anggur dapat menyehatkan paru-paru, daun celery dapat membantu menguatkan tulang, kacang walnut dapat meningkatkan kemampuan otak, dan buah advokat dapat menyeimbangkan hormone serta mencegah kanker serviks pada perempuan.Uniknya, setiap bahan herbal tersebut mempunyai morfologi yang sama dengan penyakit yang dapat disembuhkannya.
Selain itu, dokter kelahiran  Ende  dan berdomisili  di Jakarta sejak berusia dua tahun ini menyadarkan semua peserta seminar bahwa waktu  istirahat yang baik dan benar sesuai aturan kesehatan ialah pada jam 09.00-11.30 malam. Sebab, tubuh akan memproduksi hormon-hormon yang baik bagi tubuh pada saat itu yakni hormon melatonin dan serotonin yang berfungsi untuk membantu tubuh melakukan apoptosis yakni membantu sel-sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri. Tidak hanya itu, kedua hormon tersebut dapat membantu membatalkan pembentukan sel-sel kanker dalam tubuh. Sebaliknya, tidur di atas jam 12 malam akan membawa dampak buruk bagi tubuh karena tubuh akan memproduksi hormon-hormon yang jahat bagi tubuh pada jam-jam tersebut yakni hormon grelin dan leptin. Kedua hormon ini dapat memproduksi sel-sel kanker dalam tubuh.
Pada sesi tanya jawab, Fr. Onno Jonsi, ketua SEMA STFK Ledalero, bertanya tentang manfaat istirahat siang bagi kesehatan tubuh. “Tidur siang itu tidak ada manfaatnya. Adalah lebih baik jika waktu istirahat siang digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan lain yang berguna seperti belajar dan mengerjakan tugas. Waktu istirahat tersebut dialihkan pada malam hari yakni pada jam 09.00-11.30 malam,” kata  bapak Antonius. 
Let your food be medicine and your medicine be food-- (hendaknya makanan anda menjadi obatmu dan obatmu menjadi makanan anda).” Demikian kata Bapak Anton Rera mengutip kata-kata Hippocrates, bapak kesehatan dunia. Seminar ini dihadiri oleh para frater, bruder, suster, dan perwakilan karyawati Ledalero, serta  beberapa imam. Pada bagian akhir seminar, staf umum para frater, Frater Paskalis Leuwayan, yang biasa disapa Frater Sky menyerahkan cenderamata kepada bapak Anton. 
Penulis            : Fr. Riky Mantero, SVD
Editor             : Flory Djhaut