Saturday, March 9, 2019

Temukan Cara Mengaktifkan Kekuatan Makanan


Bapak Antonius Rera, Ahli Naturopati (Depan-Kelima dari Kanan) berpose bersama para Pater, Frater, dan Suster usai Kegiatan Seminar tentang Kesehatan pada Sabtu (03/09/19) di Aula St. Thomas Aquinas Ledalero




seminariledalero.org--Komunitas  Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero menyelenggarakan seminar tentang kesehatan  di Aula St. Thomas Aquinas pada sabtu pagi (9/03/19).  Seminar dengan tema “Temukan Cara Mengaktifkan Kekuatan Makanan untuk Menyembuhkan Tubuh Anda, Mencegah Penyakit dan Mencapai Kesehatan Optimal” ini menghadirkan pembicara Bapak Antonius Rera, seorang ahli Naturopati.
Dalam pengantar, Pater Aleks Jebadu, SVD selaku moderator dalam seminar ini menegaskan bahwa Kemajuan teknologi turut menghadirkan variasi makanan. Makanan-makanan hasil olahan teknologi menjadi semakin enak dan nikmat. Akan tetapi, justru makanan-makanan hasil olahan teknologi tersebut membawa aneka penyakit bagi tubuh kita. Kita perlu memperhatikan apa yang kita makanan dan pola makan agar kesehatan tubuh kita tetap terjaga.
Pada bagian awal, Bapak Anton menunjukkan kepada para peserta seminar bahan makanan dan jenis makanan produk-produk teknologi yang membahayakan kesehatan manusia.  Menurut dia, makanan-makanan tertentu yang dihasilkan atau diolah secara teknologi akan membahayakan kesehatan karena di dalamnya terdapat zat-zat yang merusak bagian tertentu organ tubuh manusia. Oleh karena itu, dia menghimbau kepada para peserta untuk tidak boleh mengonsumsi makanan yang berbahaya tersebut.
Lebih lanjut, alumnus Da Vinci College of Holistic Medicine Singapura ini mengatakan bahwa  Tuhan sudah memberikan segalanya bagi kita melalui tumbuh-tumbuhan dan tanam-tanaman yang ada di sekitar kita. Semisal, buah pisang berguna untuk meningkatkan mood, jahe bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit maag, buah anggur dapat menyehatkan paru-paru, daun celery dapat membantu menguatkan tulang, kacang walnut dapat meningkatkan kemampuan otak, dan buah advokat dapat menyeimbangkan hormone serta mencegah kanker serviks pada perempuan.Uniknya, setiap bahan herbal tersebut mempunyai morfologi yang sama dengan penyakit yang dapat disembuhkannya.
Selain itu, dokter kelahiran  Ende  dan berdomisili  di Jakarta sejak berusia dua tahun ini menyadarkan semua peserta seminar bahwa waktu  istirahat yang baik dan benar sesuai aturan kesehatan ialah pada jam 09.00-11.30 malam. Sebab, tubuh akan memproduksi hormon-hormon yang baik bagi tubuh pada saat itu yakni hormon melatonin dan serotonin yang berfungsi untuk membantu tubuh melakukan apoptosis yakni membantu sel-sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri. Tidak hanya itu, kedua hormon tersebut dapat membantu membatalkan pembentukan sel-sel kanker dalam tubuh. Sebaliknya, tidur di atas jam 12 malam akan membawa dampak buruk bagi tubuh karena tubuh akan memproduksi hormon-hormon yang jahat bagi tubuh pada jam-jam tersebut yakni hormon grelin dan leptin. Kedua hormon ini dapat memproduksi sel-sel kanker dalam tubuh.
Pada sesi tanya jawab, Fr. Onno Jonsi, ketua SEMA STFK Ledalero, bertanya tentang manfaat istirahat siang bagi kesehatan tubuh. “Tidur siang itu tidak ada manfaatnya. Adalah lebih baik jika waktu istirahat siang digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan lain yang berguna seperti belajar dan mengerjakan tugas. Waktu istirahat tersebut dialihkan pada malam hari yakni pada jam 09.00-11.30 malam,” kata  bapak Antonius. 
Let your food be medicine and your medicine be food-- (hendaknya makanan anda menjadi obatmu dan obatmu menjadi makanan anda).” Demikian kata Bapak Anton Rera mengutip kata-kata Hippocrates, bapak kesehatan dunia. Seminar ini dihadiri oleh para frater, bruder, suster, dan perwakilan karyawati Ledalero, serta  beberapa imam. Pada bagian akhir seminar, staf umum para frater, Frater Paskalis Leuwayan, yang biasa disapa Frater Sky menyerahkan cenderamata kepada bapak Anton. 
Penulis            : Fr. Riky Mantero, SVD
Editor             : Flory Djhaut

No comments:

Post a Comment