Sunday, November 4, 2018

Seminar tentang Sampah

Gerakan Sayang Sampah
 
https//:news.detik.comadv-nhl-detikcomd-3666760yuk-biasakan-buang-sampah-pada-tempatnya

Kamis, 1 November 2018, Komunitas Seminari Tinggi Ledalero melaksanakan kegiatan seminar dengan tema sampah. Pelaksanaan seminar ini adalah bagian dari realisasi program staf umum Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero, yakni go green. Hadir dalam kegiatan ini, P. Bernad Boli Udjan, SVD dan saudara Michael Toth selaku pembicara, Fr. Yudith Keon, SVD selaku moderator, para Formator di Seminari Tinggi Ledalero, dan seluruh frater Seminari Tinggi Ledelero. 

Kegiatan diawali dengan tayangan singkat tentang kondisi sampah di unit-unit para frater yang dipersembahkan oleh Fr. Yudith. Selanjutnya P. Bernad Boli, SVD selaku pembicara pertama mempresentasikan bahan seminarnya yang diberi judul “Seminar Sayang Sampah (S3)”. Dalam pengantarnya P. Bernad, SVD menegaskan tujuan diadakannya seminar ini adalah untuk membangun dan menambah kesadaran, yaitu gerakan sayang sampah-sampah. Menurut Perfek Unit Fransiskus ini sampah adalah bagian utuh dari lingkungan hidup dan sangat berkaitan erat dengan persediaan air bersih. Oleh karenanya, menjaga lingkungan yang bersih dari sampah adalah upaya untuk menjaga persediaan air bersih di waktu-waktu yang mendatang. 

Sementara itu, Michael Toth, dalam seminarnya lebih memilih untuk membagikan pengalamannya dalam upaya untuk mengurangi produksi sampah di tengah-tengah masyarakat. Menurutnya, salah satu cara yang dapat dibuat oleh setiap orang adalah dengan menyediakan  kantong plastik milik sendiri ketika hendak berbelanja, baik itu di toko, pasar, ataupun di pusat-pusat pembelanjaan lainnya. Gagasan ini diamini oleh Fr. Michy, SVD yang melihat adanya pemborosan uang belanja apabila setiap kali belanja, baik para frater maupun karyawati cenderung meghabiskan lima sampai enam ribuan rupiah untuk membelanjakan kantong plastik. Padahal jika kita membawa plastik sendiri, uang yang dipakai untuk membeli kantong plastik dapat dipakai untuk membeli satu ikat sayur lagi”, tandasnya.  

Secara umum kegiatan ini berlangsung baik dan memakan cukup banyak waktu untuk berdiskusi. Beberapa hal penting yang menjadi perhatian dan mesti segera direalisasikan adalah setiap anggota komunitas mesti memiliki tempat sampah di kamar masing-masing, perlu adanya latihan bagi para frater untuk mendaur ulang sampah organik menjadi bahan yang berguna bagi kehidupan sehari-hari, dan para imam diminta untuk mulai memikirkan adanya pemberlakuan penitensi ekologis sebagai langkah praktis untuk silih dalam kegiatan pengakuan dosa. Kegiatan seminar ini berakhir saat waktu menunjukan tepat pukul 19.00 Wita.

Penulis       : Fr. Charly, SVD
Editor        : Flory Djhaut

No comments:

Post a Comment