Gerakan Sayang Sampah
Kamis, 1 November 2018, Komunitas
Seminari Tinggi Ledalero melaksanakan kegiatan seminar dengan tema sampah.
Pelaksanaan seminar ini adalah bagian dari realisasi program staf umum Seminari
Tinggi Santu Paulus Ledalero, yakni go green. Hadir dalam
kegiatan ini, P. Bernad Boli Udjan, SVD dan saudara Michael Toth selaku
pembicara, Fr. Yudith Keon, SVD selaku moderator, para Formator di Seminari
Tinggi Ledalero, dan seluruh frater Seminari Tinggi Ledelero.
Kegiatan diawali dengan tayangan singkat
tentang kondisi sampah di unit-unit para frater yang dipersembahkan oleh Fr.
Yudith. Selanjutnya P. Bernad Boli, SVD selaku pembicara pertama
mempresentasikan bahan seminarnya yang diberi judul “Seminar Sayang Sampah
(S3)”. Dalam pengantarnya P. Bernad, SVD menegaskan tujuan diadakannya seminar
ini adalah untuk membangun
dan menambah kesadaran, yaitu gerakan sayang sampah-sampah. Menurut Perfek Unit
Fransiskus ini sampah adalah bagian utuh dari lingkungan hidup dan sangat
berkaitan erat dengan persediaan air bersih. Oleh karenanya, menjaga lingkungan
yang bersih dari sampah adalah upaya untuk menjaga persediaan air bersih di
waktu-waktu yang mendatang.
Sementara itu, Michael Toth, dalam
seminarnya lebih memilih untuk membagikan pengalamannya dalam upaya untuk
mengurangi produksi sampah di tengah-tengah masyarakat. Menurutnya, salah satu
cara yang dapat dibuat oleh setiap orang adalah dengan menyediakan kantong plastik
milik sendiri ketika hendak berbelanja, baik itu di toko, pasar, ataupun di
pusat-pusat pembelanjaan lainnya. Gagasan ini diamini oleh Fr. Michy, SVD yang melihat adanya pemborosan
uang belanja apabila setiap kali belanja, baik para frater maupun karyawati
cenderung meghabiskan lima sampai enam ribuan rupiah untuk membelanjakan kantong plastik. “Padahal jika kita
membawa plastik sendiri, uang yang dipakai
untuk
membeli kantong plastik dapat dipakai
untuk membeli satu ikat sayur lagi”, tandasnya.
Secara umum kegiatan ini berlangsung
baik dan memakan cukup banyak waktu untuk berdiskusi. Beberapa hal penting yang
menjadi perhatian dan mesti segera direalisasikan adalah setiap anggota
komunitas mesti memiliki tempat sampah di kamar masing-masing, perlu adanya
latihan bagi para frater untuk mendaur ulang sampah organik menjadi bahan yang
berguna bagi kehidupan sehari-hari, dan para imam diminta untuk mulai
memikirkan adanya pemberlakuan penitensi ekologis sebagai langkah praktis untuk
silih dalam kegiatan pengakuan dosa. Kegiatan seminar ini berakhir saat waktu
menunjukan tepat pukul 19.00 Wita.
Penulis :
Fr. Charly, SVD
Editor :
Flory Djhaut
No comments:
Post a Comment