Monday, September 12, 2016

58 Frater Tingkat I Ikuti Group Process

seminariledalero.org - 58 frater Tingkat I mengikuti kegiatan Group Process di Pantai Waturia selama tiga hari, Jumat-Minggu (2-4 September 2016). Kegiatan yang bertujuan membantu para frater untuk saling mengenal ini dibimbing Direktur Sumur Yakub, Pater Yanus Lobo, SVD.
Pater Yanus dalam kata sambutannya saat membuka kegiatan ini menegaskan, Group Process merupakan kesempatan yang baik bagi para frater untuk saling mengenal satu sama lain. “Kita mengenal satu sama lain bukan sebatas nama melainkan lebih dari itu, mengenal watak, kepribadian, dan karakter masing-masing.”
Pater Yanus  melanjutkan, kegiatan Group Process bertujuan untuk membangun ikatan persaudaraan sebagai satu keluarga besar Serikat Sabda Allah. Menurut Pater Yanus, suasana persaudaraan hanya bisa dibangun jika para frater saling mengenal secara lebih mendalam.
Group Process ini diisi berbagai macam kegiatan. Pada sesi pembuka setiap frater diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri dan lingkungan keluarga. Selanjutnya, para frater dibagi ke dalam kelompok-kelompok etnis, seminari, dan novisiat untuk menggali nilai-nilai dan kebudayaan yang turut membentuk kepribadian dan watak masing-masing.
Salah seorang peserta, Frater Erwin Bastian, SVD ketika ditanyai kesannya mengenai kegiatan ini mengungkapkan, kegiatan ini sangat luar biasa. Ada banyak pengalaman menarik yang dirasakan terutama bagaimana setiap orang mengenal satu sama lain secara lebih mendalam.
“Setelah kegiatan Group Process, para frater kelihatan begitu akrab. Saya berharap, suasana ini dibawa terus sampai ke Komunitas Ledalero pada khususnya dan Komunitas SVD pada umumnya,” katanya.

[Ferdi Jehalut]

UNIT YOSEF JUARA UMUM PESFAM 2016

Rektor Seminari Tinggi St Paulus Ledalero
Pater Kletus Hekong, SVD pose bersama penerima hadiah
dari Unit Yosef Freinademetz, Unit Arnoldus Janssen
Nitapleat dan Unit Agustinus.
seminariledalero.org - Unit St Yosef Freinademetz sukses meraih gelar Juara Umum Pesta Famili (Pesfam) 2016 usai mengumpulkan 66 nilai dari enam cabang perlombaan. Penetapan gelar juara ini disampaikan Seksi Olahraga saat piknik bersama Komunitas Seminari Tinggi Ledalero di Pantai Krokowolon, Kamis (8 September 2016).
Ketua Seksi Olahraga Seminari Tinggi Ledalero Fr. Oan Wewo, SVD menjelaskan, Unit Yosef sukses meraih Juara I pada cabang olahraga bola voli, pingpong tunggal dan tarik tambang. Unit Yosef juga meraih Juara II pada cabang olahraga pingpong ganda. Sumbangan poin terkecil Unit Yosef datang dari cabang olahraga bola kaki (2 poin) dan badminton (0 poin).
Berikutnya, secara berurutan peringkat akhir pagelaran Turnamen Pesfam 2016 adalah Unit Arnoldus Janssen Nitapleat (55), Unit Agustinus (51), Unit Rafael (51), Unit Gabriel (39) dan Unit Mikael (37). Meskipun memiliki poin sama, Unit Agustinus unggul atas Unit Rafael karena Agustinus mendapat gelar Juara I lebih banyak dibandingkan Rafael.
Prefek Koordinator, Pater Ito Dhogo, SVD
menyerahkan hadiah kepada Nona Arnesti dan kawan-kawan
yang sudah memenangkan beberapa perlombaan
khusus bagi karyawan/karyawati.
Seksi Olahraga juga memberikan apresiasi berupa piagam penghargaan kepada wasit bola kaki dan pemain terbaik dari setiap cabang olahraga. Wasit bola kaki terbaik disematkan kepada tim wasit dari Unit Arnoldus Janssen Nitapleat. Sedangkan para pemain terbaik adalah Fr. Edo Putra, SVD (bola kaki), Fr. Steven P. Suryadin, SVD (bola voli), Fr. Vilan Nasrudin, SVD (pingpong) dan P. Alfons Mana, SVD (badminton).
Tabel Perolehan Nilai  Turnamen Pesfam 2016


No


   Unit
Poin per Cabang Lomba


Total
Poin


Peringkat
Akhir


Bola Kaki
BolaVoli
Pingpong
(Ganda)
Pingpong (Tunggal)
Badminton
Tarik Tambang
1
Gabriel
10

16
4
1

4

4

39


V

2
Mikael
13
10
0
1
13
0
37
VI
3
Agustinus
22
3
16
9
0
1
51
III
4
Yosef
2
20
12
16
0
16
66
I
5
Rafael
16
3
9
6
9
8
51
IV
6
Arnoldus
1
14
0
12
16
12
55
II
Keterangan :         Juara I           Juara II         Juara III
Sumber: Seksi Olahraga Seminari Tinggi St Paulus Ledalero-2016


Berkenaan dengan turnamen ini, Seminari Tinggi Ledalero mempersembahkan hadiah berupa piala dan piagam penghargaan. Sedangkan kepada semua anggota komunitas, termasuk karyawan dan karyawati, Seminari Tinggi Ledalero mempersembahkan hadiah berupa sabun cuci, sabun mandi, pasta gigi dan lain-lain.  

[Frater Yovan Rante, SVD]

Thursday, September 8, 2016

SEMINARI LEDALERO RAYAKAN HUT KE-79

seminariledaero.org - Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero Maumere merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 dalam perayaan ekaristi meriah di Kapel Agung Ledalero, Kamis (8/9). Perayaan ekaristi syukur ulang tahun seminari SVD terbesar sejagat ini bertepatan dengan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria dan HUT ke-141 Serikat Sabda Allah (SVD).
Perayaan ekaristi syukur ini dipadukan juga dengan ungkapan syukur atas 40 tahun imamat dari Pater Henricus Dori Wuwur SVD, 25 tahun imamat dari Pater Alfons Agust Duka SVD, dan 25 tahun dalam kaul-kaul kebiaraan dari Bruder Silvester Huba SVD, Pater Kanis Bhila SVD, dan Pater Hubert Tenga SVD.
Hadir dalam perayaan ekaristi ini segenap anggota Komunitas Ledalero yakni para Pastor, para Frater, Suster, Bruder, dan karyawan dan karyawati yang mengabdikan hidupnya di Ledalero beserta keluarga mereka. Kor dipersembahkan oleh para Frater unit Arnoldus Nitapleat dan liturgi ditanggung oleh para Frater unit Santo Yosef Freinademetz.
Pater Kanis Bhila SVD dalam pengantar singkatnya pada awal perayaan ekaristi mengungkapkan bahwa Tuhan sendirilah yang telah menguatkan dan meneguhkan langkah kaki mereka hingga saat ini. Pater Kanis mengungkapkan keyakinan imannya bahwa Tuhan tidak memilih orang yang kuat, melainkan Tuhan sendirilah yang akan menguatkan orang yang dipilihNya.
Sementara Pater Alfons Agust Duka SVD dalam khotbahnya mengungkapkan Bunda Maria merupakan sosok dengan ciri diri yang selalu terhubung dengan Yesus. Bagi Maria, kata Pater Agus, Tuhan Yesus adalah sumber inspirasi dan dasar dari spiritualitasnya.
“Maria masuk dalam jaringan Yesus. Ia menjadi simbol dari Bunda Allah dan Bunda Gereja. Misi Yesus adalah misi Maria. Hidup Yesus adalah hidup Maria. Mistik Maria adalah masuk dalam jaringan Yesus sebagai simbol. Mistik Maria ini kiranya juga menjadi mistik SVD,” kata Pater Agus.
Lebih lanjut, Dosen Komunikasi pada STFK Ledalero ini mengungkapkan Seminari Tinggi Ledalero dalam usianya yang kini mencapai 79 tahun telah mengambil bagian dalam simpul jaringan dari misi Yesus. Simpul ini, kata Pater Agus, mesti mampu dipancarkan kepada orang lain lewat tindakan kasih dan perhatian kepada orang-orang tersisih.
Rektor Ledalero, Pater Kletus Hekong SVD, dalam sapaan singkatnya menyampaikan terima kasih kepada Pater Hendrik, Pater Kanis, Pater Agus, Pater Hubert dan Bruder Sil yang telah dengan rela menerima misi Allah dan misi SVD.
“Mereka telah mengabdikan hidup dan karya mereka untuk kepentingan lembaga pendidikan ini. Kita berterima kasih untuk pengabdian dan pelayanan yang telah mereka tunjukkan,” kata Pater Kletus.

(Kristo Suhardi)

4 YUBILARIS BAGI PENGALAMAN DI HADAPAN KOMUNITAS

Pater Rektor Ledalero (tengah) pose bersama
para yubilaris (dari kiri ke kanan: Pater Hubert Tenga,
Pater Agust Duka, Br. Sil Huba dan Pater Kanis Bhila)
seminariledalero.org - Empat anggota Komunitas Seminari Tinggi St Paulus Ledalero yang merayakan usia perak kaul dan imamat pada tahun ini berbagi pengalaman hidup dan panggilan dengan konfrater sekomunitas di Kapel Agung Seminari Tinggi Ledalero, Rabu (7/9) petang. Keempat yubilaris tersebut adalah Bruder Silvester Huba SVD, Pater Kanis Bhila SVD dan Pater Hubert Tenga SVD yang merayakan perak kaul, serta Pater Agus Duka SVD yang merayakan perak imamat.
Hadir dalam kegiatan itu Rektor Seminari Tinggi St Paulus Ledalero Pater Kletus Hekong SVD, anggota dewan rumah, para Prefek unit, imam, bruder, suster, frater dan karyawan-karyawati. Turut hadir anggota keluarga dan kenalan keempat yubilaris serta beberapa tamu undangan.
Bruder Silvester Huba, SVD dalam kisahnya mengatakan tantangan paling berat dalam perjalanan hidup dan panggilannya adalah kondisi kesehatan ibunya, Almh. Theresia Ude, yang tidak pernah membaik sejak Br. Sil memutuskan untuk masuk biara. Namun, meskipun sakit, Mama Theresia tetap mendukung Br. Sil untuk selalu setia mengikuti jalan panggilan Tuhan.
“Usia perak kaul ini saya maknai sebagai kesempatan berahmat untuk menyatakan syukur kepada Tuhan atas berkat dan kasih-Nya sepanjang perjalanan hidup dan panggilan saya. Selain itu, saya juga memaknainya sebagai kesempatan mengevaluasi diri dan karya yang telah saya jalani,” kata Bruder Sil.
Sementara itu, Pater Kanis Bhila SVD dalam kisah pengalamannya menuturkan secara kronologis riwayat pendidikan, panggilan dan karya-karyanya. Menurut Pater Kanis, pegangan utama hidupnya adalah kesadaran diri sebagai anggota SVD, kaul-kaul dan hidup komunitas.
“Saya mengalami banyak sekali tantangan, terutama penolakan dan diskriminasi oleh sesama konfrater. Namun ada tiga hal yang memberi warna dan sumber kekuatan saya yaitu SVD, kaul-kaul dan komunitas,” katanya.
Memilih secara bebas dan kesadaran penuh untuk menjadi anggota tetap SVD dikisahkan Pater Hubert Tenga, SVD dalam kisah pengalamannya. Menurut Pater Hubert, pilihan bebas itu menuntun dia untuk selalu bergembira dengan panggilan hidupnya.
Sedangkan Pater Agus Duka SVD dalam kisah pengalamannya menegaskan pentingnya keterlibatan seorang imam dengan kaum kecil dan terpinggirkan.
“Ketika bertemu orang kecil, saya bukan menginjili tetapi diinjili, bukan mengevangelisasi tetapi dievangelisasi. Mereka membantu saya memahami dan sungguh-sungguh merayakan ekaristi, bukan sekadar berliturgi ekaristi,” kata Pater Agus.

[Yovan Rante]

Wednesday, September 7, 2016

MENANG ADU PENALTI, AGUSTINUS RAIH JUARA I

Fto untuk berita final bola kaki Unit St Agustinus vs Unit St Rafael.
Pemain Unit Agustinus merayakan gelar juara.
seminariledalero.org - Unit St Agustinus meraih trofi Juara I turnamen bola kaki memeriahkan HUT ke-79 Seminari Tinggi Ledalero usai menang adu penalti 5-4  atas Unit St Rafael, dalam laga final di Lapangan Wairpelit, Selasa (6 September 2016). Adu penalti dilakukan setelah selama 100 menit pertandingan, kedudukan imbang 3-3.
Unit Agustinus sempat unggul lebih dulu melalui gol bunuh diri bek Unit Rafael Fr. Ovan Rowe pada menit ke-7 dan gol Fr. Eren Ola pada menit ke-25. Adapun Unit Rafael berbalik unggul pada 15 menit awal babak kedua melalui gol Fr. Yonas Selai (menit ke-47), Fr. Edo Putra (menit ke-55) dan Fr. Leonito de Jesus (menit ke-60).
Pada menit ke-66, Unit Agustinus berhasil menyamakan kedudukan melalui gol striker Fr. Ipi Taus dengan memaksimalkan bola pantul tendangan Fr. Eren Ola yang gagal diamankan penjaga gawang Unit Rafael Fr. Rian Dajong. Gol ini sempat diprotes pemain dan official  Unit Rafael sebab Fr. Ipi Taus dianggap berdiri di daerah offside. Namun wasit pertandingan Fr. Rolan Nampu tetap memutuskan bahwa gol tersebut sah.
Hingga wasit meniupkan peluit panjang, tak ada lagi gol tambahan dari kedua tim. Pertandingan pun dilanjutkan ke babak tambahan, 2x10 menit.
Saat babak tambahan, masing-masing tim terlihat lebih menerapkan pola bertahan dan jarang melakukan serangan. Alhasil, skor 3-3 pun tidak berubah hingga drama adu penalti dilakukan.
Pada sesi adu tos-tosan, Unit Agustinus berhasil keluar sebagai pemenang. Tim yang diarsiteki Fr. Sensy Balu ini menang 5-4 atas anak asuh Fr. Ferer Dede dari Unit Rafael.
Dari lima penendang Unit Rafael, satu di antaranya gagal menceploskan bola ke gawang Unit Agustinus yakni Fr. Ovan Rowe. Sedangkan empat penendang lain, yakni Fr. Ricko Wawo, Fr. Yonas Selai, Fr. Apri Nila, dan Fr. Faris berhasil mengecoh penjaga gawang Fr. Faby Seran.
Adapun kelima pemain Agustinus yang dipercayakan untuk menjadi eksekutor sukses menjalankan tugas mereka masing-masing. Kelima pemain tersebut yakni  Fr. Obet Piran, Fr. Eman Roja, Fr. Riki Kasa, Fr. Rian Naur dan Fr. Ertus.
Kapten tim Unit Agustinus, Fr. Ertus, ketika diwawancarai seusai pertandingan mengaku puas dan bangga dengan kemenangan yang diraih timnya. Kemenangan itu, kata dia, merupakan hasil dari kerja keras pemain serta dukungan semua anggota unit.
Pengakuan yang sama juga diungkapkan manajer tim Unit Agustinus, Fr. Sensy Balu, yang menambahkan bahwa fnal kali ini merupakan partai yang sulit bagi timnya. “Unit Rafael memberikan perlawanan yang luar biasa bagi tim kami, mereka menerapkan pola bermain cepat yang diimbangi  keterampilan individu. Namun berkat kerja sama yang solid, tim kami berhasil mematahkan perlawanan mereka dan keluar sebagai juara,” kata Fr. Sensy.
[Yovan Rante]

Tuesday, September 6, 2016

GANDA NITAPLEAT BERJAYA DI CABANG BADMINTON

Ganda Unit Arnoldus Nitapleat (Pater Hans Lina SVD dan
Pater Alfons Mana SVD)
seminariledalero.org - Pasangan ganda Unit Arnoldus Nitapleat sukses meraih juara satu pada cabang olahraga badminton dalam rangka memeriahkan pesta keluarga dan HUT ke-79 Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero. Ganda Nitapleat yang bermaterikan dua pemain senior (Pater Hans Lina SVD dan Pater Alfons Mana SVD) berhasil menundukkan ganda Unit Mikael (Br. Bram Tarung SVD dan Pater Willy Gaut SVD) dalam laga final yang dihelat di aula Santo Thomas Aquinas Ledalero, Senin (5 September 2016) malam.
Pertandingan yang berlangsung dalam tempo tinggi ini berhasil menyedot perhatian dari anggota komunitas Ledalero. Sorak-sorai para pendukung dari kedua tim mewarnai seluruh laga yang berlangsung selama tiga set ini.
Pada set pertama, ganda Unit Mikael yang digadang-gadang sebagai kandidat kuat juara badminton berhasil menunjukkan dominasinya dan mengakhiri set ini dengan kemenangan meyakinkan. Sementara dua set berikutnya menjadi momen pertunjukkan dari kelihaian dua senior ganda Nitapleat. Bola-bola pendek dan penempatan bola yang disuguhkan oleh Pater Alfons Mana SVD dan smash-smash akurat dari Pater Hans Lina, SVD sukses mengantar Nitapleat menjadi juara. Pertandingan berakhir dengan skor 2-1 untuk keunggulan Nitapleat.
Meski kalah, Bruder Bram, seperti tampak dalam postingannya di akun Facebook mengungkapkan kegembiraannya karena telah berhasil mencapai babak final. Bruder Bram mengaku telah berjuang keras dan mengerahkan seluruh kemampuannya.
Sementara pada partai sebelumnya memperbutkan juara III, pasangan ganda Rafael (Pater Ignas Ledot SVD dan Fr. Yohan Seran SVD) berhasil menundukkan pasangan ganda Gabriel (Pater Alex Jebadu SVD dan Fr. Bona Laba SVD) dengan skor telak 2-0. Keberhasilan meraih posisi ketiga ini, sekaligus menjadi hasil akhir yang manis bagi Pater Ignas Ledot SVD dalam debutnya membela panji Unit Rafael dalam pesta famili.
 Pertandingan final badminton ini digelar bersamaan dengan laga final tenis meja (tunggal dan ganda) dan tarik tambang. Hingga berita ini diturunkan, posisi klasemen sementara masih ditempati oleh Unit Yosef Freinademetz. Anak-anak asuhan Pater Kanis Bhila SVD dan Pater Bernard Boli SVD ini berpeluang mengulang kejayaan mereka musim lalu yang berhasil menggondol predikat juara umum.

Oleh Fr.Kristo Suhardi, SVD

UNIT YOSEF FREINADEMETZ RAJAI LOMBA TARIK TAMBANG

Lomba Tarik Tambang

Pertandingan final ganda tenis meja antara unit agustinus
melawan unit yosef freinademetz
seminariledalero.org - Unit Yosef Freinademetz sukses merajai lomba tarik tambang usai menumbangkan penantang terakhir dari Unit Arnoldus Janssen Nitapleat, Senin (5 September 2016) malam. Kemenangan yang diraih Unit Yosef di Aula Ledalero ini sekaligus menorehkan rekor unit tersebut sebagai tim tarik tambang tak terkalahkan sepanjang turnamen memeriahkan HUT ke-79 Seminari Tingggi Ledalero ini berlangsung.
Fr. Arvin Ea, salah seorang peserta lomba tarik tambang dari Unit Yosef, saat diwawancarai seusai perlombaan menuturkan kemenangan yang diperoleh timnya bukan semata-mata karena mengandalkan kekuatan fisik. “Selain kekuatan fisik, kami juga menggunakan teknik-teknik tertentu yang tidak dimiliki tim lain. Nah, perpaduan antara kedua hal inilah yang membuat kami selalu menang,” katanya.
Sebelum perebutan juara I ini berlangsung, diadakan juga perebutan juara III tarik tambang antara Unit Rafael melawan Unit Gabriel. Pada perebutan posisi ketiga ini, Unit Rafael menang mudah tanpa perlawanan berarti dari Unit Gabriel.
Vilan-Andy dan Atel Juara Tenis Meja
Sementara itu pada cabang olahraga tenis meja, pasangan Fr. Vilan Nasrudin dan Fr. Andy Fani dari Unit Agustinus sukses meraih juara I nomor ganda usai mengalahkan pasangan Fr. Mater Kehi dan Fr. Hila Rebo dari Unit Yosef Freinademetz dengan skor 2-0. Sedangkan pada nomor tunggal, Fr. Atel Lewokeda dari Unit Yosef Freinademetz, berhasil mengalahkan Fr. Yosep Uskono dari Unit Arnoldus Janssen Nitapleat juga dengan skor 2-0.
Pada perebutan juara III nomor ganda, pasangan Fr. Krispin Panda Lewa dan Fr. Leon Sandu dari Unit Rafael sukses menjadi pemenang dengan mengalahkan pasangan Fr. Igo Reldy dan Fr. Aris Ghono dari Unit Gabriel. Kemenangan tim ganda utusan Unit Rafael ini tampaknya tidak mampu diikuti rekan satu unit, Fr. Frano Kleden, yang kalah pada perebutan juara III nomor tunggal. Fr. Frano mesti mengakui kehebatan Fr. Micky Bani dari Unit Agustinus yang menyudahi laga itu dengan skor 2-0.