Seminariledalero.org
Sebanyak 163 frater membaharui kaul sementara pada
Selasa (15 Agustus 2017), pukul 06.30 pagi di kapela unit masing-masing. Ke 163
frater yang membaharui kaul sementara terdiri dari frater tingkat II, frater tingkat III, frater
tingkat IV, frater TOP tahun pertama dan frater TOP tahun kedua. Perayaan
ekaristi pembaharuan kaul sementara di pimpin oleh prefek unit masing-masing.
P. Kanisius Bhila, SVD dalam kata
pengatar di awal perayaan ekaristi pembaharuan kaul di kapela unit St. Yosef
Freinademetz, mengatakan bahwa momen membaharui kaul adalah suatu rahmat
Cuma-Cuma yang diberikan Allah kepada yang terpanggil. “Kita patut bersyukur
sebab boleh menerima rahmat dari Kristus. Santa Perawan Maria yang Pestanya
kita rayakan pada hari sangat diistimewakan dan kita juga istimewa sebab Tuhan
memilih kita untuk bersatu dengan Dia. Kita perlu menyadari bahwa momen
membaharui kaul pertama, kaul kekal atau membaharui perak kaul, sesungguhnya
memiliki nilai yang sama, luhur dan sangat mahal di hadapan Tuhan. Dan yang
dituntut dari kita adalah bertanggungjawab merawat panggilan dan kaul-kaul yang
kita baharui,” kata P. Kanis Bhila, SVD.
Selanjutnya, P. Kanis Bhila, SVD dalam
homilinya menghantar para frater yang hendak membaharui kaul sementara ke dalam
permenungan pribadi dengan judul renungan “Kita Bisa Hidup dan Selamat Ketika
Bersatu Dengan Allah.” Dengan nada yang penuh meyakinkan, P. Kanis Bhila, SVD
menyampaikan inti pokok homilinya. “Maria adalah tokoh istimewa yang dipilih
untuk bersatu dengan Allah. Kita pun mengalami hal yang sama. Allah memilih
kita untuk bersatu di hadapan-Nya. Kita perlu menyadari bahwa yang hendak
didapat dari kebersatuan dengan Allah adalah damai, rasa aman, kesejahteraan,
kebahagiaan dan hal baik lainnya. Ketiga bacaan suci hari ini mengingatkan kita
bahwa ketika kita dibaptis, kita telah bersatu dengan Kristus dan mengalami
kematian-Nya. Dalam kaitan dengan pembaharun, kita diingatkan kembali akan
identitas diri. Maria selama hidupnya mengalami berbagai salib hidup. Dan kita
juga tak pernah luput dari salib hidup. Pengalaman salib adalah bagian dari
proses panggilan yang mesti dihadapi dengan baik. Oleh Karena itu, satu
kekuatan yang semestinya kita timba adalah di dalam kehidupan komunitas. Jika
kita hidup baik di dalam komunitas maka kita akan selalu kuat,” tegas P. Kanis
Bhila, SVD.
Pada akhir perayaan ekaristi, P. Kanis
Bhila, SVD mengucapkan profisiat kepada para frater yang sudah membaharui kaul.
Ia juga mengajak para frater untuk enjoy dengan kehidupan yang tengah dijalani.
Mencintai panggilan dengan hidup teratur.
Frater tingkat II, Fr. Aris Gono, SVD,
yang kini tinggal di unit St. Yosef, ketika diwawancarai usai perayaan ekaristi
mengatakan bahwa dirinya merasa bahagia. “Saya sangat bahagia sebab sudah
melewati satu tahun masa kaul dan kini sudah baharui kaul untuk satu tahun ke
depan. Saya sadar bahwa satu tahun masa kaul yang sudah lewat tentu ada hal-hal
yang dilanggar dalam penghayatan ketiga kaul kebiaraan. Dengan menyadari hal
itu, saya berkomitmen untuk menjalani kaul-kaul dengan setia dan bertanggung
jawab. Harapan saya untuk para frater yang sudah membaharui kaul agat tetap
setia pada panggilan hidup,” kata Fr. Aris Gono, SVD.
Penulis: Fr.
Fridus Talan, SVD
No comments:
Post a Comment