Seminariledalero.org
Seluruh Frater Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero
mengikuti pertemuan bersama Pater Superior General, P. Heinz Kulüke, SVD di
Kapela Agung
Ledalero, Selasa (22/08/2017) pukul 20.00 malam. Momen mengunjungi para frater di Seminari Ledalero yang dibuat oleh
Pater Superior General bertujuan untuk memberikan input dan syering kepada para
frater tentang situasi dan perkembangan serikat dalam beberapa tahun terakhir.
Pater Superior General, P. Heinz Kuluke, SVD sedang mendengar frater mengajukan pertanyaan |
Hadir dalam pertemuan tersebut, Pater Koordinator
fratres Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, P. Petrus Christologus Dhogo, SVD,
wakil rektor Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, P. Frans Ceunfin, SVD, para
frater berkaul kekal dan para frater yang berkaul sementara.
Seluruh rangkaian pertemuan dibuka dengan doa dan
selanjutnya sapaan awal dari Pater Koordinator Fratres Seminari Tinggi St.
Paulus, P. Ito Dhogo, SVD. Dalam sapaan awalnya, P. Ito Dhogo, SVD mengatakan
bahwa dirinya bersama para frater mengucapkan terima kasih kepada Pater
Superior General karena sudah mengambil waktu untuk mengunjungi komunitas
Ledalero. Dalam sapaan awalnya P. Ito juga memberikan gambaran kepada Pater
Superior General tentang jumlah keseluruhan frater di Seminari Tinggi St.
Paulus Ledalero. “Terima kasih kepada Pater Superior General yang sudah
bersedia datang mengunjungi kami di sini untuk berbagi bersama kami,” kata P.
Ito Dhogo, SVD.
Para frater sedang mendengar syering dari Pater Superior General |
Pater
Superior General, P. Heinz Kulüke, SVD dalam kesempatan tersebut membagi
pengalaman kepada para frater tentang situasi serikat beberapa tahun terakhir
dan sekaligus memperkenalkan para Tim Generalat, anggota Generalat dan Staf
Generalat periode 2012-2018. Hal-hal penting yang ditekankan oleh Pater
Superior General adalah motto, visi dan misi Serikat; tantangan-tantangan yang
dihadapi Serikat; tempat-tempat misi yang baru dibuka; presentasi jumlah
seluruh anggota serikat dari tahun 2007-2014; situasi keuangan dalam Serikat; aksi-aksi yang
perlu dilakukan oleh setiap anggota serikat (aksi “Ad Intra” dan aksi “Ad Extra”);
dan pada bagian terakhir disampaikan tentang Kapitel General 2018, yang akan
terlaksana dengan tema “Kasih Kristus Mendesak Kita. Berakar Dalam Sabda,
Berkomitmen Bagi Perutusan.”
Sementara
itu dalam kesempatan tanya jawab, ada beberapa frater yang mengajukan
pertanyaan kepada Pater Superior General, di antaranya Fr. Peter Tan, SVD, Fr.
Calvyn Pala, SVD, Fr. Mando, SVD, Fr. Denis Hayon, SVD dan Fr. Agus Siga, SVD. Masing-masing
mereka bertanya tentang keuangan serikat, situasi di tempat-tempat misi yang
baru, motto hidup dari Pater Superior General, proses formasi dan situasi
panggilan di Europa. Frater tingkat tiga, Fr. Dennis Hayon, SVD sekarang
tinggal di Unit Rafael bertanya kepada Pater Superior General mengenai situasi dan
panggilan hidup membiara bagi kaum muda-mudi di Europa. “Bagaimana dengan
situasi panggilan hidup membiara di Europa akhir-akhir ini?” tanya Fr. Denis.
Fr. Dennis Hayon, SVD sedang mengajukan pertanyaan kepada Pater Superior General |
Pater Superior
General, P. Heinz Kulüke, SVD mengatakan bahwa panggilan hidup membiara di
Europa sekarang telah berkurang dan bagi kaum muda-mudi, kita hanya bisa menjadikan
mereka sebagai anggota untuk bekerja bersama. “Panggilan hidup membiara di
Europa sudah berkurang. Kaum muda-mudi tidak mungkin akan masuk biara. Mereka hanya
ada kemungkinan bergabung bersama kita sebagai anggota awam,” kata P. Heinz.
P. Heinz Kulüke, SVD menambahkan untuk menjawab sebuah
pertanyaan tentang situasi di tempat-tempat misi yang baru, dirinya mengatakan
bahwa selain tantangan-tantangan yang
ada di tempat misi, ada pula masalah yang terjadi pada misionaris yang dikirim
ke sana dan persoalannya adalah bahasa. Kesulitan bahasa sering membuat para
misionaris memutuskan untuk kembali ke negara asal.
P. Ito Dhogo, SVD dalam kesimpulan terakhirnya kembali
menekankan apa yang sudah disampaikan oleh Pater Superior bahwa pembelajaran
bahasa asing yang sering ditekankan di sini khusus bahasa Inggris bertujuan
untuk misi kita ke depan. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Dengan
menguasai bahasa asing kita tidak sulit untuk pergi ke tempat misi. “Bahasa
Inggris sangat ditekankan di sini karena tujuan misi kita. Bahasa Inggris
adalah bahasa internasional. Dalam kaitan dengan Serikat kita bahasa Spayol
juga sangat penting. Kedua bahasa ini bisa kita gunakan,” kata P. Ito Dhogo,
SVD.
Penulis: Fr. Frid Talan, SVD
No comments:
Post a Comment