Sunday, August 20, 2017

Frater Unit Yosef Retret Pembaharuan Kaul-Kaul Kebiaraan


Seminariledalero.org
          Sebanyak empat puluh satu orang Frater, di antaranya 32 orang Frater Unit St. Yosef Freinademetz, 5 orang Frater TOP dan para Subprefek Unit St. Mikhael dan Unit St. Gabriel berjumlah 4 orang Frater mengikuti retret pembaharuan kaul-kaul kebiaraan di Unit St. Yosef Freinademetz, Kamis (03 Agustus 2017). Kegiatan retret pembaharuan kaul-kaul kebiaraan ini berlangsung selama enam hari, yakni dari hari Kamis (03/08) sampai dengan hari Selasa (08/08/201) dengan bernaung di bawah tema “Menyelami Rahasia Kasih Allah” dengan teks biblisnya Yohanes 4:4-42.
          Kegiatan retret pembaharuan kaul-kaul kebiaraan ini dibuka oleh Pater Yohanes Naihati, SVD selaku pemberi retret dengan terlebih dahulu menjelaskan jadwal retret, animasi-animasi yang harus dibuat dalam setiap kali perayaan Ekaristi. Selanjutnya Pater Anis Naihati, SVD menjelaskan kepada para Frater tentang tema umum yang diangkat dalam retret.
          Pada retret hari kedua, Pater Anis Naihati, SVD memberikan permenungan pertamanya kepada para Frater dengan perikop “Kasih Allah Menuntun Orang Kepada Kebenaran”. P. Anis Naihati, SVD secara tegas menekankan tentang hidup yang senantiasa diwarnai dengan Roh yang baik. “Orang yang hidup dan dijiwai oleh Roh yang baik akan selalu menampilkan hal yang baik bagi sesamanya. Sekalipun ia menyembunyikannya tetap saja akan terpantul lewat aura wajahnya. Sedangkan orang yang hidup dan dipengaruhi oleh roh yang lain ia akan menunjukkan sesuatu yang buruk, misalnya malas ibadat bersama, tidak mengikuti perayaan Ekaristi dan lain-lain. Orang yang hidup dan dipengaruhi oleh roh buruk cepat ataupun lambat ia akan mengundurkan diri dari panggilanya,” tegas Pater Anis Naihati, SVD.
          Sementara itu dalam permenungan keduanya dengan perikop “Kasih Mendorong Orang Untuk Beribadat Secara Benar”, ditegaskan bahwa “Ibadat yang benar adalah penyembahan dengan kasih, kesetiaan, ketaatan dan penyerahan diri,” tegas P. Anis Naihati, SVD.
          Pater Anis Naihati, SVD menambahkan dalam Perayaan Ekaristi sebagai rangkuman atas kedua permenungannya pada retret hari kedua. “Kasih adalah dasar bagi kita yang terpanggil untuk mengimani Allah sumber air kehidupan. Dengan mengimani Allah dan hidup dalam kasih-Nya, kita akan senantiasa bertumbuh menjadi baik. Kita harus tahu bahwa segala perjalanan hidup telah diatur oleh Allah dan yang dituntut bagi kita adalah mengimani-Nya,” tambah P. Anis Naihati,  SVD.
          Pada retret hari ketiga, Pater Anis Naihati, SVD menghantar para Frater ke dalam permenungan pribadi dengan tema umum yang diangkat “Bercerita dan Berbagi adalah Cara Mengikuti Yesus”. Selanjutnya dalam renungan pertama diberikan dengan perikop “Kasih Menggerakkan Perempuan Itu Untuk Berbagi”. Sementara dalam renungan keduanya diberikan dengan perikop “Makanan Yang Tidak Dikenal adalah Kasih dan Kehendak Bapa”.
          Selanjutnya pada retret hari keempat sampai hari terakhir, tema-tema permenungan yang dibawakan oleh P. Anis Naihati, SVD berkisah tentang: Tinggal Bersama Yesus adalah Prasyarat Misi; Tinggal Bersama Membuka Kemungkinan Untuk Identifikasi Diri Dengan Yesus; Sukacita Dicapai Lewat Bersatu Dengan Yesus di Jalan Salib-Nya; Penderitaan Membawa Sukacita; Kemuliaan Salib; dan Kasih Energi Penggerak Misi.
          Selama masa retret berlangsung ada beberapa animasi-animasi yang dibuat, misalnya menonton video lagu sebagai pengganti doa, syering dari samasaudara akan salib hidup yang pernah mereka alami dan pembacaan komitmen dari setiap Frater pada Perayaan Ekaristi penutupan retret. Frater TOP di STM Larantuka, Fr. Sintus, SVD dalam syeringnya tentang salib hidup yang pernah dialami mengungkapkan bahwa ia sungguh merasa terkejut dan menolak akan penempatan tempat praktek sebagai frater TOP. “Saya merasakan sebuah salib pada waktu mendengar keputusan penempatan tempat praktek Frater TOP sebab tempat yang saya dapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Saya punya niat yang tinggi supaya berpraktek di Paroki. Saya mencari jalan supaya bisa di tempatkan di Paroki. Namun Tuhan berkehendak lain. Ia menempatkan saya pada sebuah lembaga yang sungguh saya tidak bayangkan dan harapkan sebelumnya. Saya akhirnya menerima walau merasa kurang hati. Dan satu hal yang hendak saya katakan kepada sama saudara bahwa hidup sebagai seorang religius kita harus enjoy saja. Kita tak perlu merasa tertekan. Tidak perlu berpikir yang muluk-muluk. Kita boleh melakukan apa saja yang sanggup kita buat dan jangan pernah melakukan sesuatu hanya orientasinya pada suatu pujian dari para pimpinan dan pembesar kita,” ungkapnya.
          Dalam Perayaan Ekaristi penutupan retret, para Frater diminta maju satu per satu di depan altar untuk membacakan komitmen-komitmen mereka sebagai hasil permenungan selama retret. Ada yang berkomitmen untuk mencintai jalan panggilan; menikmati panggilan dengan setia; menghayati kaul-kaul yang telah diikrarkan; hidup disiplin; rajin membaca Kitab Suci; dan lain sebagainya. Setelah membacakan komitmen-komitmen, P. Anis Naihati, SVD membuat sebuah rangkuman singkat. “Kita semua patut bersyukur sebab tidak ada yang murtad dan tersesat. Semua punya komitmen yang baik. Perlu diingat bahwa niat-niat yang telah dibuat selalu menjadi doa-doa kita dan membuat kita untuk waspada. Oleh karena itu, marilah kita saling mendoakan satu sama lain kiranya kita berkembang hingga abadi,” kata P. Anis Naihati, SVD.
          Pater Anis Naihati, SVD dalam kesan dan pesannya setelah acara penutupan retret mengatakan bahwa “selama retret saya menemukan suatu suasana dimana para Frater serius dalam mengikuti retret dan tidak ada yang mengalami kendala sehingga semua hadir dalam mengikuti setiap permenungan yang dibawakan. Saya menemukan pula bahwa para Frater menjaga ketenangan selama retret dan ini merupakan sebuah aspek penting yang harus dipegang oleh para retretan selama mengikuti sebuah retret sebab ketenangan adalah kunci atau suatu hal yang dapat membantu para retretan dalam sebuah permenungan yang mendalam,” ungkapnya.
          Pater Anis Naihati, SVD menambahkan sebuah harapannya bagi para Frater. “Saya berharap bahwa dengan contoh hidup wanita Samaria, membantu para Frater untuk melihat aspek rohani yang dijalani selama ini. Sebab praktisnya di masa perkuliahan seperti ini terkadang aspek rohani diabaikan. Orang lebih mementingkan belajar dan mengurus hal akademiknya. Oleh karena itu, para Frater harus melihat kembali aspek rohaninya dan berusaha melihat pengalaman dikasihi sebab melalui pengalaman kasih itu kita akan belajar untuk kelak menjadi pewarta Sang Sabda yang baik,” tambah P. Anis Naihati, SVD.
Para Frater tingkat II foto bersama P. Anis Naihati, SVD sesudah acara penutupan retret
          Sementara itu ketua unit St. Yosef Freinademetz, Fr. Harr Jansen, SVD dalam kesempatan pembicaraannya diakhir perayaan Ekaristi penutupan retret, mengatakan bahwa dirinya dan teman-teman Frater sangat bersyukur mengikuti retret pembaharuan kaul bersama dengan P. Anis Naihati, SVD. “Saya dan teman-teman sangat bersyukur sebab melalui permenungan-permenungan yang dibawakan selama retret sungguh menginspirasi kami. Semoga dengan contoh hidup wanita Samaria, kami pun semakin berani untuk meninggalkan kebiasaan lama dan mau hidup baru dengan menerima Yesus di dalam hati kami sehingga hidup kami dibaharui,” ungkap Fr. Har Jansen, SVD. 

Penulis: Frater Frid Talan, SVD

No comments:

Post a Comment