Para frater mengikuti sosialisasi filriasis |
Disaksikan Seminariledalero.org, materi sosialisasi dibawakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD dr. TC Hillers Maumere dr. Asep Purnama, didampingi Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinkes Sikka Telly Gandut dan Kepala Puskesmas Nita Karolus Marfa. Setelah sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan dan POPM Filariasis yang didampingi para petugas kesehatan gabungan dari Dinkes Sikka, RSUD dr. TC Hillers dan Puskesmas Nita.
Dokter Asep dalam materi sosialisasi yang dibawakannya menegaskan bahwa filariasis merupakan satu dari sekian banyak penyakit berbahaya yang mengancam kelangsungan hidup masyarakat Kabupaten Sikka. Mengacu pada data terakhir, kata dokter Asep, Kabupaten Sikka menempati posisi ke-3 di NTT yang menyumbang pasien filariasis terbanyak.
“Segala bentuk sosialisasi sudah kami jalankan, tetapi masyarakat belum sadar juga untuk menjaga kesehatan dan mengonsumsi obat filariasis. Mereka beranggapan bahwa mendengar sosialisasi atau mengonsumsi obat menyita waktu, padahal itu terjadi sekali saja dalam setahun,” kata dokter Asep.
Berkenaan dengan tantangan tersebut, dokter Asep memohon kesediaan para imam, bruder dan frater di Komunitas Seminari Tinggi St Paulus Ledalero untuk turut berpartisipasi menyadarkan umat akan pentingnya menjaga kesehatan dan perlunya mengonsumsi obat filariasis. Menurut dia, penyadaran yang diprakarsai kelompok religius biasanya lebih efektif bila dibanding penyadaran yang dibuat para petugas kesehatan.
Seorang peserta kegiatan, Frater Clemens Manek, SVD ketika diminta komentarnya terkait sosialisasi dan POPM Filariasis ini menegaskan dirinya mendapat banyak pengetahuan baru terkait masalah kesehatan, khususnya penyakit kaki gajah. Pengetahuan ini, kata Frater Clemens, sangat berguna baik bagi diri sendiri maupun bagi umat yang membutuhkannya.
Peserta lainnya, Frater Boy Laba, SVD menyatakan niatnya untuk semakin meningkatkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan masyarakat, kata Frater Boy, sangat bergantung pada kesehatan pribadi masing-masing orang.
Frater Yovan Rante, SVD
No comments:
Post a Comment