Saturday, November 19, 2016

Tutup Tahun Kerahiman Allah, Ledalero Adakan Adorasi

Dua frater berjaga sambil berdoa di depan
Sakramen Mahakudus di Kapel Agung Ledalero,
Sabtu (19 November 2016).
Seminariledalero.org - Berkenaan dengan penutupan Tahun Kerahiman Allah pada hari ini, Minggu (20 November 2016), Komunitas Seminari Tinggi St Paulus Ledalero mengadakan adorasi Sakramen Mahakudus selama 24 jam dan pengakuan dosa pribadi. Adorasi dan pengakuan dosa ini diadakan pada Sabtu (19 November 2016).
Berdasarkan pantauan Seminariledalero.org, adorasi Sakramen Mahakudus ini dipusatkan pada empat titik yakni Kapel Agung Seminari Tinggi Ledalero, Kapel Unit St Yosef Freinademetz, Kapel Unit St Rafael dan Kapel Unit St Arnoldus Janssen Nitapleat. Sedangkan pengakuan dosa pribadi diadakan di Kapel Agung dan Rumah Jompo Biara Simeon Ledalero.
Adorasi di Kapel Unit St Rafael,
Sabtu (19 November 2016).
Moderator Seksi Liturgi Komunitas Seminari Tinggi St Paulus Ledalero Pater Ignas Ledot, SVD kepada Seminariledalero.org mengatakan kegiatan pada penutupan Tahun Kerahiman Ilahi ini agak berbeda dengan acara pembukaan pada 8 Desember 2015 lalu. Pada acara penutupan ini, adorasi Sakramen Mahakudus tetap diadakan, tetapi dengan penekanan pada aspek misioner yaitu dengan melibatkan umat di sekitar Komunitas Ledalero.
“Demi memudahkan umat untuk terlibat dalam kegiatan ini, adorasi Sakramen Mahakudus tidak lagi dipusatkan di Kapel Agung saja tetapi dibagi ke unit-unit. Dengan demikian, para frater bisa mengundang umat di sekitar unit masing-masing agar secara bersama-sama mengaku dosa dan menimba rahmat Kerahiman Allah,” kata Pater Ignas.
Pater Ignas merefleksikan, Tahun Kerahiman Allah ini memiliki makna tersendiri bagi anggota Komunitas Seminari Tinggi Ledalero, terutama dalam kaitannya dengan semangat pertobatan. Menurut penilaian Pater Ignas, akhir-akhir ini semangat pertobatan - khususnya dalam hal pengakuan dosa pribadi – sudah semakin mengendur.
Adorasi Sakramen Mahakudus di
Kapel Unit St Arnoldus Nitapleat,
Sabtu (19 November 2016).
“Padahal dalam kenyataannya kita, para biarawan, adalah manusia-manusia rapuh yang rentan tercebur dalam kolam dosa. Perjalanan panggilan kita pun tidak selalu mulus, ada pengalaman jatuh dan bangun. Oleh sebab itu, kita perlu dibebaskan oleh cinta dan Kerahiman Allah,” kata Pater Ignas.
Pater Ignas menginformasikan bahwa sepanjang Tahun Kerahiman Allah ini, Seminari Tinggi Ledalero juga mengadakan beberapa kegiatan lain yang terbingkai dalam semangat memperlihatkan Kerahiman Allah kepada sesama. Kelompok sasar dari kegiatan ini, lanjut Pater Ignas, adalah kaum terpinggirkan dalam umat dan masyarakat.
“Berdasarkan rekomendasi Kapitel Provinsi SVD Ende XXII, komunitas terpinggirkan yang harus dirangkul adalah penyintas HIV/AIDS dan korban perdagangan manusia (human trafficking). Oleh karena itu, dalam banyak kegiatan anggota komunitas ini telah berjuang menghapus stigmatisasi negatif masyarakat terhadap penyintas HIV/AIDS dan membantu korban perdagangan orang untuk mendapatkan keadilan hukum,” kata Pater Ignas.
Sementara itu, Ketua Seksi Liturgi Komunitas Seminari Tinggi St Paulus Ledalero Frater Erik Eureka, SVD mengatakan kegiatan adorasi Sakramen Mahakudus dan pengakuan dosa pribadi ini berjalan lancar. Para frater, bruder, imam dan segenap umat terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan ini.
“Secara pribadi, saya merasa sangat tersentuh dengan adorasi Sakramen Mahakudus dan pengakuan dosa pribadi ini. Berjaga di depan Sakramen Mahakudus memberikan saya kekuatan baru, sedangkan pengakuan dosa membuat saya merasa dibebaskan dan sekaligus merasa sangat disayang Allah,” kata Frater Erik.

Frater Yovan Rante, SVD

2 comments: