Penjemputan Jenazah pater Hendrik |
Rektor
Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero, Pater Kletus Hekong SVD, menyampaikan
hal ini dalam upacara penjemputan jenazah almarhum Pater Hendrikus Dori Wuwur
SVD, di pintu masuk Kapel Agung Seminari Tinggi Ledalero, Jumat (3/2). Pater
Hendrik mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Kewapante, Jumat (3/2), pada
pukul 06.00 Wita. Pater Hendrik meninggal dalam usia 70 tahun: 49 tahun dalam
kaul-kaul kebiaraan sebagai seorang SVD dan 40 tahun dalam imamat.
Disaksikan
seminariledalero.rg, jenazah almarhum
tiba di Ledalero pada pukul 16.20 Wita. Jenazah diantar oleh sekelompok Frater
yang menjemput jenazah di Rumah Sakit Kewapante, para suster SSpS, beberapa
perawat dan ratusan anggota keluarga almarhum. Di Ledalero, jenazah di terima
oleh Rektor Ledalero Pater Kletus Hekong SVD, anggotoa Komunitas Seminari Tinggi
Ledalero dan puluhan mahasiswa STFK Ledalero.
“Tak
terasa bahwa kemarin siang (Kamis, 2/2) adalah saat terakhir engkau menikmati
santap siang bersama kami, saat terakhir engkau memberikan kuliah. Kepergianmu
kami rasa terlalu cepat, tapi kami pasrah pada kehendak Tuhan yang begitu
engkau rindukan dan mencintai engkau lebih dari kami semua,” kata Pater Kletus.
Pater
Kletus dalam khotbahnya pada ibadat penjemputan jenazah di Kapel Agung Ledalero
menggambarkan Pater Hendrik sebagai tipe pribadi yang selalu tidak puas dengan
apa yang ada, dia selalu mencari. Pater Hendrik selalu tidak puas dengan
pastoral sebagai bagian praksis dari teologi.
“Bagi
Pater Hendrik, karena ibadah dan terutama perayaan ekaristi adalah jantung
kehidupan orang katolik, maka peran homili menjadi sangat sentral. Homili
memilik peran sentral karena menghubungkan liturgi sabda dan liturgi ekaristi.
Kesadaran ini telah mendorong Pater Hendrik untuk terus mencari bentuk homili
yang lebih baik. Pater Hendrik juga mendorong agar para pengkhotbah harus terus
mencari cara terbaik untuk berkhotbah,” kata Pater Kletus.
Pater
Kletus mengungkapkan Pater Hendrik merupakan seorang yang setia mencari
kebenaran. Pada Jumat (3/2), Pater Hendrik telah menemukan Sang Kebenaran sejati
itu. “Sang Kebenaran sejati itu sangat mencintai dia dan sudah pada waktunya
bagi dia untuk mengalami pembenaran, yaitu keselamatan kekal,” kata Dosen Hukum
Gereja pada STFK Ledalero.
Seperti
diungkapkan Pater Kletus, hampir seluruh kehidupan imamat Pater Hendrik
diabdikan untuk Komunitas Ledalero dan STFK Ledalero. Di STFK Ledalero, Pater
Hendrik sesuai dengan bidang keilmuan yang digelutinya, mengampu beberapa
matakuliah yakni Homiletik, Metodologi dan Retorika untuk mahasiswa S1 Filsafat
serta Khotbah Kasualis pada semester IV program Pascasarjana Teologi khusus
untuk mahasiswa calon imam.
Penulis : Frater Kristo Suhardi, SVD |
No comments:
Post a Comment