Sunday, February 12, 2017

STFK Ledalero Rayakan HUT ke-48

seminariledalero.org - Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-48 pada Sabtu (11/2). Perayaan ulang tahun ini ditandai dengan perayaan ekaristi syukur yang berlangsung di aula Santo Thomas Aquinas Ledalero, Maumere, Sabtu (11/2). Perayaan ekaristi ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah dijalankan sebelumnya, seperti perlombaan paduan suara dan musikalisasi puisi.             
            Perayaan ekaristi yang bernaung dibawah tema “Berapa Roti Ada Padamu?” (Mrk.8:5) ini dipimpin oleh Ketua STFK Ledalero Pater Bernardus Raho SVD. Pater Bernardus didampingi oleh Direktur Program Pascasarjana Magister Teologi Kontekstual Pater Georg Kirchberger SVD, Wakil Ketua I (Bidang Akademik) Pater Otto Gusti Madung SVD, Wakil Ketua III (Bidang Kemahasiswaan) Romo Philip Ola Daen, dan Ketua Yayasan Persekolahan Santo Paulus (Yasspa) Pater Alfons Mana SVD.
Hadir dalam perayaan ekaristi ini 18 imam konselebran, para dosen, pegawai, mahasiswa dan segenap civitas akademika STFK Ledalero. Kor dibawakan oleh para Mahasiswa Semester II dari Konvik Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret dan liturgi ditanggung oleh para mahasiswa dari Konvik Biara Karmel Wairklau.
            Pater Georg Kirchberger SVD dalam khotbahnya mengungkapkan STFK Ledalero perlu merasa ditantang oleh Yesus agar dapat menjadi sumbangan yang baik, sumbangan yang berharga yang bisa digunakan Tuhan untuk keselamatan masyarakat. STFK Ledalero mesti mampu membebaskan dan mengembangkan masyarakat, khususnya orang-orang yang membutuhkan bantuan lembaga ini.
            “Lembaga ini mesti menjadi sumbangan dan sarana yang baik di tangan Tuhan yang bisa membantu orang untuk keluar dari kemalangan. Kita mesti selalu berorientasi pada manusia, bukan terutama untuk mendapatkan akreditasi tetapi untuk membantu mahasiswa agar bisa menjadi roti yang baik,” kata Pater Kirchberger.
Dorong Kerja Sama
Pater Bernardus Raho, SVD
          Sementara Ketua STFK Ledalero dalam kata pembuka perayaan ekaristi mengajak semua civitas akademika STFK Ledalero untuk bekerja sama. Dengan berinspirasikan kisah injil tentang Yesus yang memberi makan empat ribu orang, Pater Bernardus mengatakan bahwa mukjizat penggandaan roti itu terjadi karena adanya kerja sama yang baik antara Yesus yang memiliki kuasa untuk menggandakan roti dan para murid yang memiliki tujuh ketul roti.
            “Yesus menghendaki agar para murid-Nya berkontribusi demi terciptanya mukjizat penggandaan roti itu. Demikian pun halnya dengan kita di STFK Ledalero, mukjizat terjadi kalau masing-masing elemen mau bekerja sama dan berkontribusi maksimal bagi pengembangan lembaga ini,” kata Pater Bernardus.
Pater Otto Gusti SVD, yang menangani bidang akademik, dalam pengarahan awalnya menyinggung maraknya hoax (berita bohong) yang begitu mudah memengaruhi masyarakat. Hoax, kata Pater Otto, memiliki akarnya dalam budaya kita yakni masyarakat yang suka gosip.

Hoax merupakan cerita murahan tanpa data yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak suka membaca. Akarnya adalah kemalasan, ketidaktekunan, ketidakmampuan untuk beraskese yakni menahan diri untuk suatu hal yang lebih penting dari hidup kita, dan ketidakmampuan untuk bekerja dalam sunyi,” kata Pater Otto. 


Penulis :
Fr. Kristo Suhardi, SVD



No comments:

Post a Comment