- 8 Frater Tidak Mendapat Visitasi
seminariledalero.org - Panduan tahun orientasi pastoral (TOP) bagi para
frater TOP dinilai penting. Panduan itu bertujuan memberikan gambaran umum
tentang situasi di tempat TOP.
Hal
ini mengemuka dalam pertemuan para probanis angkatan 2018 bertajuk “TOP/TOM/OTP
dalam Terang Ansos” di Pendopo Timur Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero,
Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Tampil sebagai pembimbing
Staf Pusat Penelitian Candraaditya Maumere, Pater Eman Embu, SVD.
Dua Pertanyaan
Pater
Eman mengajukan dua pertanyaan kepada para probanis, pertama, apa persiapan yang dibuat sebelum pergi ke tempat praktik?
Kedua, apakah orientasi TOP selama
seminggu cukup membantu?
Para
frater probanis mengatakan, persiapan yang dibuat sebelum ke tempat TOP adalah
mendengarkan pemaparan materi tentang topik-topik tertentu seperti penghayatan
kaul, kematangan seksualitas, kepemimpinan dan analisis sosial (Ansos) selama seminggu. Persiapan
khusus bagi para frater yang akan melakukan praktik pastoral di sekolah,
lembaga swadaya masyarakat (non-government
organization/NGO) dan lembaga kemanusiaan lainnya tidak dilakukan.
Persiapan itu dinilai terlalu umum. Oleh karena itu, masa orientasi persiapan
TOP dinilai tidak cukup membantu membekali para frater untuk melakukan praktik
pastoral. Para frater probanis menyampaikan beberapa anjuran bagi lembaga
formasi Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero.
Anjuran
Pertama, pada masa orientasi persiapan TOP, lembaga formasi
perlu memfokuskan materi umum tentang TOP pada tiga hari pertama dan materi
khusus tentang kelompok kategorial masing-masing pada tiga hari terakhir,
memperoleh latar belakang khusus tentang tempat TOP melalui laporan frater TOP
dan hasil visitasi formator sebelumnya, menyampaikan pengumuman tempat TOP
sebelum orientasi, mengurus dokumen-dokumen para frater OTP jauh hari
sebelumnya dan membuat panduan TOP bagi para frater TOP.
Kedua, di tempat praktik, visitator wajib melakukan
visitasi kepada semua frater, kalau tidak wajib, visitasi dilakukan kepada
konfrater yang tidak tinggal di komunitas SVD, melakukan visitasi di tempat TOP
dan bukan di tempat lain, menyampaikan hasil visitasi kepada frater TOP
bersangkutan, mempersiapkan tim visitator dengan baik dan terencana, menjalin
komunikasi yang baik antara formator dan frater TOP, dan menanggapi atau
memberikan feedback atau respons
terhadap hasil laporan pengalaman TOP.
Ketiga, para prefek, rektor, dewan rumah, visitator dan para
frater tingkat IV mengikuti evaluasi TOP para frater TOP.
Para
frater juga mempertanyakan, apakah visitasi wajib dilakukan atau tidak wajib
dilakukan? Berdasarkan pengalaman Toper 2016/2017, terdapat 8 frater TOP yang
tidak mendapat visitasi. 8 frater itu melakukan praktik pastoral di Yayasan
Teratai Hati Papua-Wamena, Paroki Santo Yohanes Maria Vianey Seram bagian
Timur, Kantor Vivat Internasional Jakarta-Matraman, Seminari St Fransiskus
Asisi Jayapura, Paroki Santo Yohanes Penginjil Masohi, Seminari Santo Yudas
Tadeus Langgur, SMP Seminari Santo Yohanes Maria Vianey Saumlaki dan Seminari
Petrus van Diepen Sorong.
Oleh Silvano Keo Bhaghi
081 338 520 916
No comments:
Post a Comment