Tuesday, January 23, 2018

Panduan TOP Dinilai Penting



  •  8 Frater Tidak Mendapat Visitasi


seminariledalero.org - Panduan tahun orientasi pastoral (TOP) bagi para frater TOP dinilai penting. Panduan itu bertujuan memberikan gambaran umum tentang situasi di tempat TOP.

Hal ini mengemuka dalam pertemuan para probanis angkatan 2018 bertajuk “TOP/TOM/OTP dalam Terang Ansos” di Pendopo Timur Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero, Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Tampil sebagai pembimbing Staf Pusat Penelitian Candraaditya Maumere, Pater Eman Embu, SVD. 


Dua Pertanyaan
Pater Eman mengajukan dua pertanyaan kepada para probanis, pertama, apa persiapan yang dibuat sebelum pergi ke tempat praktik? Kedua, apakah orientasi TOP selama seminggu cukup membantu?

Para frater probanis mengatakan, persiapan yang dibuat sebelum ke tempat TOP adalah mendengarkan pemaparan materi tentang topik-topik tertentu seperti penghayatan kaul, kematangan seksualitas, kepemimpinan dan analisis  sosial (Ansos) selama seminggu. Persiapan khusus bagi para frater yang akan melakukan praktik pastoral di sekolah, lembaga swadaya masyarakat (non-government organization/NGO) dan lembaga kemanusiaan lainnya tidak dilakukan. Persiapan itu dinilai terlalu umum. Oleh karena itu, masa orientasi persiapan TOP dinilai tidak cukup membantu membekali para frater untuk melakukan praktik pastoral. Para frater probanis menyampaikan beberapa anjuran bagi lembaga formasi Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero. 


Anjuran
Pertama, pada masa orientasi persiapan TOP, lembaga formasi perlu memfokuskan materi umum tentang TOP pada tiga hari pertama dan materi khusus tentang kelompok kategorial masing-masing pada tiga hari terakhir, memperoleh latar belakang khusus tentang tempat TOP melalui laporan frater TOP dan hasil visitasi formator sebelumnya, menyampaikan pengumuman tempat TOP sebelum orientasi, mengurus dokumen-dokumen para frater OTP jauh hari sebelumnya dan membuat panduan TOP bagi para frater TOP. 

Kedua, di tempat praktik, visitator wajib melakukan visitasi kepada semua frater, kalau tidak wajib, visitasi dilakukan kepada konfrater yang tidak tinggal di komunitas SVD, melakukan visitasi di tempat TOP dan bukan di tempat lain, menyampaikan hasil visitasi kepada frater TOP bersangkutan, mempersiapkan tim visitator dengan baik dan terencana, menjalin komunikasi yang baik antara formator dan frater TOP, dan menanggapi atau memberikan feedback atau respons terhadap hasil laporan pengalaman TOP.

Ketiga, para prefek, rektor, dewan rumah, visitator dan para frater tingkat IV mengikuti evaluasi TOP para frater TOP.

Para frater juga mempertanyakan, apakah visitasi wajib dilakukan atau tidak wajib dilakukan? Berdasarkan pengalaman Toper 2016/2017, terdapat 8 frater TOP yang tidak mendapat visitasi. 8 frater itu melakukan praktik pastoral di Yayasan Teratai Hati Papua-Wamena, Paroki Santo Yohanes Maria Vianey Seram bagian Timur, Kantor Vivat Internasional Jakarta-Matraman, Seminari St Fransiskus Asisi Jayapura, Paroki Santo Yohanes Penginjil Masohi, Seminari Santo Yudas Tadeus Langgur, SMP Seminari Santo Yohanes Maria Vianey Saumlaki dan Seminari Petrus van Diepen Sorong.

Oleh Silvano Keo Bhaghi
081 338 520 916

No comments:

Post a Comment