Pater Bernard dalam
khotbah singkatnya menekankan pentingnya kesadaran untuk memahami makna yang
terkandung secara simbolis dalam peralatan dan pakian misa. Pemahaman ini
jugalah yang mesti menjadi inspirasi untuk memaknai seluruh kehidupan dan
pelayanan sebagai seorang Imam dan memabantu seluruh umat untuk memaknai
Ekarisiti secara lebih dalam, demikian kata Pater Bernard. Lebih lanjut ia
mengatakan bahwa keengganan untuk
berkorban juga pernah dirasakan Yesus yang adalah sungguh-sungguh manusia di
Taman Getzemani. Keengganan Yesus lantas menjelma menjadi semangat berkorban
saat Yesus ingat akan janji kasih setia Allah untuk menyelamatkan manusia. Oleh
karena itu, keengganan untuk berkorban hanya bisa diatasi dengan ketekunan
untuk makan dan minum Tubuh dan Darah Kristus dalam Piala, Sibori, dan Patena
yang kita pegang.
Hadir dalam ibadat ini
antara lain, para imam, frater, dan keluarga para calon imam baru. Usai
pemberkatan perlengkapan dan pakian misa,
dilanjutkan
dengan Salve Agung. Keseluruhan kegiatan yang dimulai tepat pukul 18.00 WITA ini berlangsung dengan
khusuk diiringi dengan kor dari anggota Kor tahbisan Imam dan Liturgi dari para
Frater Unit Gabriel.
Penuli : Fr. Charly Ka’u, SVD
Editor : Flory Djhaut
No comments:
Post a Comment