Sunday, March 12, 2017

Frater Ledalero bersama Umat Berbagai Agama Adakan Penghijauan

seminariledalero.org - Para Frater dari Seminari Tinggi Ledalero bersama ratusan umat dari berbagai agama mengadakan kegiatan penghijauan di mata air Wairkoja, Kampung Kolibulu, Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Jumat (10/3). Kegiatan penghijauan ini berupa penanaman 300 pohon dan pembersihan wilayah mata air. Kegiatan yang bertajuk ‘Aksi Bela Bumi’ ini dikoordinasi oleh Dosen Islamologi pada STFK Ledalero Pater Hendrikus Maku SVD.
Hadir dalam kegiatan ini Provinsial SSpS Flores Bagian Timur Sr. Inosensia SSpS, Pendeta Emiliana Leny dari Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Kristus Jawaban Cabang Geliting, Pendeta Mega Paipialy Manggoa dari Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Efata Geliting, Pastor Kapelan Paroki Watubala Romo Kornelis Dolo Pr, Imam Masjid al-Mujahidin Geliting, dan Imam Masjid al-Razig Geliting.

Selain itu, hadir juga para mahasiswa STFK Ledalero yang mengikuti matakuliah pilihan ‘Perang dan Damai dalam Islam’, utusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maumere, para Suster SSpS Komunitas Kewapante, tim Teater Garasi Yogyakarta, umat lingkungan Kolibulu Paroki Watubala, Jemaat GMIT Geliting dan ratusan pecinta lingkungan hidup lainnya.
Koordinator aksi penghijauan ini, Pater Hendrikus Maku SVD, mengungkapkan kegiatan ini lahir dari kesadaran bahwa agama-agama hadir sebagai pembawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta. Semua agama, kata Pater Hendrik, mengajarkan nilai yang satu dan sama bahwa tanggung jawab untuk merawat dan menjaga keutuhan alam ciptaan ada di tangan semua orang.
“Terdorong oleh kesadaran ini kami berinisiatif untuk mengadakan aksi penghijauan yang melibatkan umat dari berbagai agama di mata air Wairkoja. Aksi penghijauan lintas agama ini penting, selain untuk memperdalam kesadaran akan tanggung jawab bersama memelihara ibu bumi, juga agar umat beragama sungguh sadar bahwa kita semua terlahir dan hidup di dalam bumi yang sama,” kata Pater Hendrik.
Seperti disaksikan seminariledaero.org, kegiatan penghijauan ini berjalan lancar. Semua peserta saling bekerja sama untuk menanam pohon dan membersihkan lingkungan di sekitar mata air Wairkoja. Usai kegiatan, para peserta penghijauan menikmati makanan dari pangan lokal yang disiapkan oleh umat Lingkungan Kolibulu, Paroki Watubala.

Pertobatan Ekologis
Provinsial SSpS Flores Bagian Timur Sr. Inosensia SSpS yang ditemui seminariledalero.org usai penghijauan mengungkapkan kegiatan ini merupakan wujud pertobatan ekologis dan tanda keberpihakan kepada kehidupan. Karena itu, Sr. Inosensia berharap agar kegiatan ini terus dilanjutkan dan mesti dilihat sebagai komitmen pribadi untuk memelihara alam dan lingkungan hidup.
“Kegiatan ini mengajak kita untuk merenungkan penderitaan bumi yang telah sering kita lukai. Kita mau bertobat dan mengungkapkan pertobatan itu dengan menanam pohon, memelihara lingkungan hidup dan merawat bumi. Setiap orang dipanggil untuk memelihara hidup dengan merawat bumi,” kata Sr. Inosensia.
Sementara Pendeta Mega Paipialy Manggoa dari GMIT Efata Geliting mengungkapkan kegiatan penghijaun yang melibatkan umat dari berbagai agama ini merupakan salah satu cara untuk memperkukuh persaudaraan di antara umat beragama. Setiap umat beragama, kata Pendeta Mega, memiliki tanggung jawab untuk memelihara lingkungan hidup.

No comments:

Post a Comment