Petugas sedang melakukan fogging |
Deny Natalia, Sanitarian Puskesmas Nita,
ketika diwawancarai Seminariledalero.org di sela-sela kegiatan tersebut mengatakan
pihaknya mendapat laporan dari Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka bahwa Ledalero,
salah satu wilayah kerja Puskesmas Nita, merupakan tempat yang rawan DBD. Berkenaan
dengan itu, pihaknya diperintahkan untuk melakukan pengasapan di wilayah
bersangkutan.
“Harapan kami adalah nyamuk-nyamuk bisa
dibasmi dan rantai perkembangbiakan jentik-jentik bisa diputuskan. Hanya dengan
cara demikian kita bisa menciptakan lingkungan dan pribadi yang sehat,”
katanya.
Menurut Deny, salah satu persoalan yang
ditemukan timnya di lingkungan Seminari Ledalero adalah banyaknya tumpukan
sampah serta genangan air yang tidak meresap ke dalam tanah. Kondisi ini, kata
Deny, memungkinkan berkembang pesatnya nyamuk penyebar penyakit demam berdarah.
“Kami mengharapkan peran aktif para
frater dan semua anggota komunitas ini untuk menjaga kebersihan lingkungan dan
semakin menerapkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat itu misalnya mencuci
pakaian-pakaian kotor sehingga tidak dibiarkan bergantungan di kamar mandi,
istirahat dan olahraga teratur, serta mengonsumsi makanan dan minuman yang
bersih dan bergizi,” tegasnya.
Sementara itu, Prefek Unit St. Agustinus
Pater Yosep Kusi SVD kepada Seminariledalero.org
mengatakan pihaknya berterima kasih kepada para petugas kesehatan dari
Dinkes Sikka dan Puskesmas Nita yang begitu cepat menanggapi penyebaran nyamuk
penyebab DBD di Komunitas Ledalero. Menurut Pater Yosep, ada baiknya jika fogging ini dilakukan secara rutin.
“Sebagai bentuk dukungan atas kegiatan
ini, kami akan lebih menggiatkan lagi program pembersihan lingkungan di
kompleks Seminari Ledalero. Hal yang pertama-tama akan kami benahi adalah
sampah-sampah yang masih tertumpuk pada beberapa titik di Ledalero,” katanya.
Disaksikan Seminariledalero.org, para petugas melakukan fogging mulai dari ruangan kuliah sampai dengan unit tempat tinggal
para frater dan pastor. Kegiatan fogging ini
mereka lakukan pada pagi hari, dan berlangsung lebih kurang selama dua jam.
Penulis: Frater Yovan
Rante, SVD
No comments:
Post a Comment