Tuesday, March 21, 2017

PROBANIS LEDALERO ANGKATAN KE-74 KUNJUNGI SOS


Rekoleksi Bersama Para Pendamping dan Pembina Anak-Anak SOS 
(Photography by Hendra Ragha) 










                  Pendampingan Rohani bagi Anak-Anak SD (Photography by Hendra Ragha)
Seminariledalero.org - Para frater probanis Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero yang sedang mempersiapkan diri untuk mengikrarkan Kaul Kekal dalam Serikat Sabda Allah pada 15 Agustus 2017 mengunjungi SOS Children’s Villages of Flores di Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka. Kunjungan bertajuk “Group Dynamic, Team Building, and Conflict Management” sebagai salah satu bagian dari pembinaan bagi para probanis ini mencakup beberapa kegiatan, di antaranya penjelasan tentang Team Work and Team Building oleh P. Maximus Manu, SVD, rekoleksi Prapaskah bersama para pembina dan pendamping anak-anak SOS, kunjungan ke masing-masing rumah pembinaan bagi anak-anak SOS, tatap muka antara para probanis dengan kelompok anak SD, SMP, dan SMA, perayaan Ekaristi bersama keluarga besar SOS, dan evaluasi dan rekreasi bersama di pantai wisata Mangroeve, Magepanda.

Pendamping dan pembina para frater probanis, P. Maxi Manu, SVD, dalam arahan singkatnya, mengungkapkan bahwa kunjungan ini selain sebagai salah satu bagian dari proses pendampingan bagi para frater yang akan berkaul kekal dalam kaitannya dengan Team Work and Team Building, juga merupakan kesempatan di mana para frater dapat belajar untuk merasakan kehidupan ‘orang-orang pinggiran’ sebagai bagian dari medan misi atau lokus karya pastoral yang harus diberikan perhatian secara rohani.

Selain itu, kunjungan ini juga bertujuan untuk menghibur dan menambah rasa percaya diri anak-anak SOS yang secara umum berasal dari latar belakang keluarga broken home, sebagaimana diungkapkan oleh Fr. Yano Veto, SVD. “Saya merasa sangat bersyukur dan bergembira bisa berada bersama anak-anak di tempat ini. Di satu sisi, secara pribadi wawasan saya tentang medan misi dan karya pastoral di kemudian hari diperkaya, tetapi lebih dari itu setidaknya kehadiran kita sekalian di tempat ini bisa membuat anak-anak yang ‘terlantar’ ini merasa gembira, dan dengan itu mereka memahami bahwa mereka tidak pernah sendirian,” kata Ketua Probanis Angkatan ke-74 itu dalam suatu sesi wawancara singkat.

Perayaan Ekaristi Bersama, Evaluasi dan Rekreasi Bersama di
Pantai Wisata Mangroeve, Magepanda
(Photography by Hendra Ragha)

Hal yang hampir senada juga ditegaskan secara tersirat oleh Fr. Assys Moron, SVD dalam kesempatan rekoleksi Prapaskah bersama para pembina dan pendamping anak-anak SOS. “Hidup bersama akan menjadi lebih hidup jika dilandasi oleh kasih yang berakar di dalam kasih Allah. Agar kasih itu tetap hidup, pertama-tama kita harus mengenal dan memahami orang lain sebagai karunia, entah orang lain itu adalah sesama yang ada di dalam komunitas kita atau orang-orang di luar komunitas, terutama mereka yang miskin dan tidak berdaya. Sebab, masing-masing kehidupan yang kita jumpai adalah karunia Allah yang layak mendapatkan penerimaan, hormat, dan cinta,” kata Fr. Assys.
Selanjutnya, para frater pun berkesempatan mengunjungi masing-masing rumah pembinaan bagi anak-anak SOS, di mana para frater dibagi ke dalam kelompok-kelompok dengan jumlah anggota 1-2 orang. Dalam kegiatan ini, para frater menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dan membagi-bagikan pengalaman hidup dengan para penghuni rumah di sela-sela acara jamuan makan malam bersama.

(
Photography by Hendra Ragha)









Lebih jauh, para frater juga memanfaatkan kunjungan ini dengan memberikan pembinaan rohani bagi anak-anak SOS, yang dikategorikan berdasarkan tingkatan pendidikan, yakni kelompok SD, SMP, dan SMA.Rangkaian kegiatan ini kemudian dipersembahkan dalam perayaan Ekaristi bersama segenap anggota komunitas SOS Children’s Village of Flores yang dipimpin oleh P. Maximus Manu, SVD, pada Minggu, 19 Maret 2017. Dalam kotbahnya, Fr. Muche Bakang, SVD kembali menegaskan pentingnya hidup bersama. “Ada bersama, mengalami secara bersama-sama suka dan duka hidup adalah cara kita mengambil bagian di dalam rahmat keselamatan Allah. Untuk mewujudkan hal itu, kita mesti sadar diri, sadar konteks, dan sadar akan sesama yang lain,” kata Fr. Muche.

Kunjungan yang berlangsung selama dua hari ini, Sabtu (18/03/2017) dan Minggu (19/03/2017) berjalan dengan lancar. Usai kegiatan, para probanis mengadakan evaluasi dan rekreasi bersama di pantai wisata Mangroeve, Magepanda, pada Minggu, 19 Maret 2017.* (Ade Riberu)

No comments:

Post a Comment