Friday, March 31, 2017

Seksi Konsumsi Gelar Lomba Masak Antarunit

 seminariledalero.org - Seksi Konsumsi Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero menggelar lomba masak yang diikuti para frater dari enam (6) unit di Ledalero. Lomba yang bertujuan meningkatkan kreativitas memasak para calon misionaris SVD ini berlangsung sore hari di dapur unit masing-masing, terhitung selama enam hari sepanjang Maret 2017.
Ketua Seksi Konsumsi Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero Frater Bona Laba SVD kepada Seminariledalero.org di dapur Unit St. Agustinus, Kamis (30/3/2017), mengatakan lomba ini menjadi program unggulan selama masa kepengurusannya. Pada kesempatan tersebut, Frater Bona mendampingi dewan juri memberi penilaian pada hasil masakan para frater Unit St. Agustinus sebagai peserta terakhir lomba.     
 “Frater masuk dapur dan memasak sendiri itu bukan hal baru di Ledalero. Namun, kadang ada keluhan bahwa hasil olahan para frater kurang nikmat, menunya minimalis. Nah, lomba ini bertujuan melihat bagaimana cara frater memasak dan sejauh mana kemampuan mereka dalam memasak,” kata Frater Bona.
Kriteria perlombaan, kata Frater Bona, meliputi keanekaragaman jenis makanan, pemanfaatan bahan lokal, cara penyajian makanan dan rasa makanan. Selain itu, penilaian juga diberikan pada aspek kebersihan dapur, kerapian pemasak dan ketepatan waktu.
“Saya berharap lomba ini bisa mendorong para frater untuk mempersiapkan menu makan mereka dengan baik. Jika makanan dipersiapkan secara baik, dalam arti sederhana tetapi enak dan sehat, kamar makan akan menjadi tempat yang indah untuk dikunjungi,” kata Frater Bona.
Menurut Frater Bona, setiap unit berhak mengutus lima frater sebagai peserta lomba. Proses kerja dan hasil olahan mereka akan dinilai ketiga juri yakni Suster Maria Clara SSpS, Ketua Karyawati Ledalero Kristin Woi dan Pater Hubert Tenga SVD.
Seru
 Pelaksanaan lomba masak di Unit St. Agustinus, Kamis (30/3/2017) sore berlangsung seru. Frater Budi, Frater Vilan, Frater Aris, Frater Mando dan Frater Ipi dipercayakan sebagai peserta lomba. Perpaduan busana antara sepatu kets, celana jeans, kaos oblong putih dan celemek merah tua menjadikan penampilan para pemasak tampak elegan.
Di bawah tema “Berkreasi Bersama Kelapa”, kelima frater ini berhasil menyelesaikan 10 jenis menu dalam waktu 1,5 jam. Menu olahan tersebut selanjutnya disajikan di kamar makan unit yang juga telah didekorasi menjadi layaknya sebuah tempat pesta.
“Proficiat, saya bangga atas kreativitas para peserta lomba dari Unit St. Agustinus. Kalian unggul dalam menciptakan keragaman menu dan juga dekorasi kamar makan,” kata Suster Maria Clara SSpS.
  Penilaian yang sama juga disampaikan Kristin Woi. Menurut dia, pemasak sekelas karyawati pun mungkin tidak sanggup menciptakan menu senikmat dan semenarik yang dihasilkan para frater. Menurut Kristin, “kreativitas para frater sungguh luar biasa”.
Sementara itu, Pater Hubert Tenga dalam penilaiannya pertama-tama mengaitkan kreativitas memasak dengan ilmu filsafat. Menurut dia, kreativitas memasak lahir dari luasnya cakrawala berpikir yang menjadi ciri khas filsafat.
“Yakinkan semua orang bahwa keterampilan memasak itu penting. Memasak merupakan ritus spiritual yang dengannya kita memuliakan Allah, menghargai ciptaan dan mengenang nenek moyang,” katanya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Seminariledalero.org, pengumuman juara perlombaan masak ini akan dilangsungkan dalam waktu mendekat. Para juri terlebih dahulu mengadakan pertemuan internal demi memutuskan unit mana yang berhak menjadi juara.
Penulis: Frater Yovan Rante, SVD




No comments:

Post a Comment