seminariledalero.org - Superior Jenderal terpilih Serikat Sabda
Allah, Pater Paulus Budi Kleden, SVD, memimpin perayaan ekaristi kaul
kekal 24 frater SVD di Aula Thomas Aquinas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero,
Rabu, (15/8).
Ke-24 frater SVD yang mengikrarkan kaul kekal di hadapan
Superior Jenderal dan Komunitas ini adalah Fr. Agung, Iwantinus, SVD, Fr. Anin,
Wilfridus, SVD, Fr. Baku Salu, Yanuarius Silwanus, SVD, Fr. Bani, Florianus
Efrem, SVD, Fr. Bani, Kunses Mikael, SVD, Fr. Berek, Un Yohanes, SVD, Fr.
Bernardus, Mikael Emi, SVD, Fr. Bisu, Markus Antonius, SVD, Fr. Bria, Seran
Yasintus Vitalis, SVD, Fr. Buku, Boruk Metodius, SVD, Fr. Dale, Hikon
Viktorinus, SVD, Fr. Daton, Seran Zakarius, SVD, Fr. Dukarmo, Ajito Robi, SVD,
Fr. Ebot, Yulius Krisdianto, SVD, Fr. Jehaut, Florianus, SVD, Fr. Keon, Yuditus
Uranius, SVD, Fr. Leuwayan, Paskalis Pratama Hemad, SVD, Fr. Mere, Servus
Agustinus, SVD, Fr. Narek, Untung Marselinus, SVD, Fr. Purnomo, Sole Modestus,
SVD, Fr. Ria, Yakobus Antonius, SVD, Fr. Sogen, Libu Kornelius, SVD, Fr.
Tafuli, Yanuarius Jemi, SVD, Fr. Talung, Anisetus Oktavianus, SVD. Para
calon misionaris muda ini akan diutus ke tempat misi di beberapa negara.
Perayaan ini dimulai tepat pkl. 16.00 Wita dengan tema
"Hatiku Bergembira karena Allah" yang diambil dari teks Injil Lukas
1:47.
Fr. Paskalis Leuwayan, SVD, salah satu frater yang mengikrarkan
kaul kekal, ditemui Flores Pos mengungkapkan, tema tersebut adalah perwakilan
jawaban mereka terhadap panggilan Tuhan.
“Tema itu adalah ungkapan jawaban 'ya' dari pihak kami terhadap
panggilan Allah.
Kegembiraan itu sendiri menggambarkan suatu hal yang positif. Jika orang berpikir positif, maka dia tidak takut apa pun karena dia yakin Tuhan akan menolong dan menguatkan orang yang dipanggilNya. Kegembiraan dan keyakinan inilah yang menjiwai kami untuk mengikrarkan kaul kekal,” ungkapnya tenang dengan raut wajah bahagia.
Kegembiraan itu sendiri menggambarkan suatu hal yang positif. Jika orang berpikir positif, maka dia tidak takut apa pun karena dia yakin Tuhan akan menolong dan menguatkan orang yang dipanggilNya. Kegembiraan dan keyakinan inilah yang menjiwai kami untuk mengikrarkan kaul kekal,” ungkapnya tenang dengan raut wajah bahagia.
Lebih jauh ia mengatakan, para frater yang menerima kaul kekal
akan mewartakan kabar gembira kepada semua orang dan pewartaan itu harus
dilakukan dengan gembira oleh pewarta.
"Kami menyatakan kegembiraan bukan karena kami merasa diri
sanggup dan pantas, tetapi kami memiliki satu pertanyaan dalam diri kami:
Siapakah kami ini ya Tuhan,sampai Engkau berkenaan memanggil kami. Kami
ini bukan siapa-siapa.Kami ini bukan orang hebat, kuat, bijak, tetapi kami
bergembira karena Tuhan menguatkan panggilan dan menyanggupkan kami. Atas dasar
ini, kami memilih tema tersebut menjadi moto dan roh seluruh pewartaan
kami," tuturnya berseri-seri.
Pewarta Sabda
Selanjutnya, Pater Budi Kleden, SVD, Superior Jenderal SVD
sejagat, dalam khotbahnya menggarisbawahi tiga konsekuensi bagi orang-orang
beriman, orang-orang yang dipanggil secara khusus untuk melayani umat sebagai
biarawan-biarawati, serta misionaris Serikat Sabda Allah. Tiga konsekuensi
untuk menghadirkan Tuhan yang kekal dalam dunia yang serba sementara ini ialah
pertama, berakar dalam sabda.
Ia mengungkapkan, orang mesti seperti Maria yang berakar dalam sabda dan menjadikan Sang Sabda sebagai penuntun hidupnya. selain itu, tambahnya, orang juga mesti membiarkan Sang Sabda berakar dalam dirinya.
Ia mengungkapkan, orang mesti seperti Maria yang berakar dalam sabda dan menjadikan Sang Sabda sebagai penuntun hidupnya. selain itu, tambahnya, orang juga mesti membiarkan Sang Sabda berakar dalam dirinya.
“Kalau kita memberi ruang dan waktu bagi Sang Sabda untuk
berakar dalam kita dan tumbuh dalam diri kita, maka Sang Sabda akan mengubah
kita dan mentransformasi kita menjadi perantara sabdaNya ke tengah dunia. Kalau
kita berakar dalam Sang Sabda dan membiarkan Sang Sabda berakar dalam kita,
maka kita menjadi Sabda Tuhan yang menghibur dan menguatkan mereka yang lemah,
serentak menjadi agen-agen perubahan yang mentransformasi dunia," katanya
tenang.
Sabda, lanjutnya, adalah jembatan. Mereka yang dipanggil sebagai
orang beriman, sebagai imam, dan sebagai biarawan Sabda Allah, itu berarti
menjadi jembatan yang menghubungkan mereka yang kaya dan miskin, mereka yang
memiliki kebutuhan dan terlantar.
Konsekuensi kedua, tegasnya, ialah menjadi orang yang memiliki
rasa percaya diri. Menurutnya, percaya diri tidak sama dengan sombong. Sombong
tidak akan dibutuhkan Allah. Kerendahan hati dan keberanianlah yang dibutuhkan
untuk menjadi pewarta sabdaNya. Ia menambahkan, orang-orang yang memiliki rasa
percaya diri yang sehat adalah orang-orang yang memiliki keberanian dan
kreativitas untuk mengubah dan melakukan perubahan-perubahan.
"Seorang seminaris SVD perlu memiliki keberanian dan
kreativitas untuk membangun inisiatif yang tidak biasa, agar Tuhan yang kekal
dapat hadir di dunia yang rapuh ini," katanya.
Selanjutnya, hal yang terakhir adalah dipanggil untuk membentuk
komunitas. Ia mengungkapkan, kita dipanggil untuk membentuk komunitas. Kita
juga diutus untuk menjadi misionaris yang berada di tengah-tengah masyarakat
untuk berbagi tentang kegelisahan dan kecemasan mereka, kegembiraan dan harapan
mereka, dan bersolider dengan mereka.
"Kita dipanggil sebagai perpanjangan tangan Tuhan untuk
membela mereka yang diinjak hak-haknya, untuk memulihkan martabat manusia, dan
melindungi alam ciptaanNya. Kita dipanggil untuk menghadirkan hikmat yang kekal
dalam dunia ini yang serba rapuh dan sementara," ungkapnya.
Syukur dan Terima Kasih
Sementara itu, perwakilan orang tua frater yang berkaul kekal
dalam sambutannya menyampaikan terima kasih berlimpah kepada seluruh pihak yang
telah membentuk para frater hingga mereka dengan bangga menjawabi panggilan
Tuhan dan mengikrarkan kaul kekal hari ini.
“Kami mengajak kita semua untuk bersyukur kepada Tuhan untuk
anugerah panggilan ini. Kami juga dengan sepenuh hati menyerahkan anak-anak
kami untuk Serikat ini,” tuturnya dengan bangga.
Dalam nada yang sama pula, Rektor Seminari Tinggi St. Paulus
Ledalero, Pater Frans Ceunfin, SVD, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih
berlimpah kepada semua orang tua, para pastor, para misionaris, dan semua pihak
yang telah dengan caranya masing-masing memotivasi, mendukung dan mendidik ke
24 frater hingga berani mengikrarkan kaul kekal.
Ragam Acara
Rasa syukur ini dilengkapi dengan resepsi bersama ke 24 frater
yang berkaul kekal dan diselingi ragam acara.
Acara-acara itu di antaranya ialah puisi berantai dari para frater SVD Ledalero, pantomim, acara kreatif berupa tarian dan kasida dari umat muslim Pesantren Walisanga-Ende. Acara ini dibawakan di hadapan Superior Jenderal, para frater yang berbahagia, anggota komunitas dan seluruh tamu undangan yang hadir. (Marselinus Lamatapo, SVD)
Acara-acara itu di antaranya ialah puisi berantai dari para frater SVD Ledalero, pantomim, acara kreatif berupa tarian dan kasida dari umat muslim Pesantren Walisanga-Ende. Acara ini dibawakan di hadapan Superior Jenderal, para frater yang berbahagia, anggota komunitas dan seluruh tamu undangan yang hadir. (Marselinus Lamatapo, SVD)
No comments:
Post a Comment