Wednesday, October 18, 2017

AKSI PANGGILAN DI WATUBALA



Seminariledalero. Org - Para Frater unit St. Yosef Freinademetz bermisi di Paroki Kenaikan Kristus Watubala, Keuskupan Maumere selama tiga hari mulai dari tanggal 13 sampai 15 Oktober 2017. Kegiatan live in selama tiga hari ini merupakan program komunitas Seminari Tinggi Ledalero dalam rangka mengisi sekaligus memaknai hari minggu panggilan sedunia. 
RD. Nelis, Pr sedang memimpin Perayaan Ekaristi

“Adalah bukan suatu kebetulan bahwa, kunjungan para frater juga serentak menjadi ‘kado’ bagi paroki Watubala yang tahun ini merayakan 50 tahun berdirinya.” Ungkap Pastor Kapelan, RD. Nelis, Pr. Komunitas unit YosFrei, demikian unit ini biasa disebut, mendapat benuming di stasi pusat paroki. Para frater terpencar ke berbagai Komunitas Basis Gerejawi (KBG) seperti para murid yang diutus Tuhan. Selama tiga hari para frater benar-benar cemplung ke dalam keseharian hidup umat maupun bersama ‘bapa-mama angkat’ masing-masing. Selama tiga hari itu pula, para frater mengadakan kegiatan-kegiatan terprogram seperti katekese, kunjungan ke sekolah-sekolah dan tanggungan koor pada perayaan hari minggu.
Fr. Stefen Syuriadin, SVD mengungkapkan betapa antusiasnya umat dalam mengikuti katekese dan doa bersama. “Mereka seperti mendapat tempat untuk mencurahkan segala pengalaman suka duka dalam kehidupan berkeluarga. Itu sangat menginspirasi saya”. Ungkap Frater tingkat II ini.
Hal yang berbeda di’curhat’ oleh Frater Hans Syukur, SVD. “Semangat dan kehadiran umat di KBG tempat saya tinggal macam ‘suam-suam kuku’. Hanya beberapa orang saja yang menghadiri kegiatan tersebut sehingga ketua KBG mengambil kebijakan untuk gabung tiga KBG sekaligus. Jujur saja, saya tertantang dengan situasi umat yang demikian. Ini pelajaran sekaligus bahan refleksi’. Curhat Frater yang sedang bergulat dengan skripsi akhir ini.
Selain katekese bersama umat, para frater berkesempatan untuk melakukan animasi panggilan di sejumlah sekolah di wilayah pusat paroki. 
Para Frater Unit Yosef saat misa di Paroki Watubala

Fr. Rian mengisahkan kunjungannya ke SDK Watubala. “Saya bersama tiga teman melakukan animasi panggilan di SDK Watubala. Adik-adik siswa/i sangat bersemangat untuk mendengarkan dan mengikuti dinamika-dinamika yang kami buat. Bahkan sampai-sampai ada seorang siswi yang berkata polos bahwa ia ingin menjadi frater, katanya.
Kepala SDK Watubala, Ibu Maria Yasinta, mengapresiasi kegiatan tersebut. “Semoga dengan kedatangan adik-adik frater menarik perhatian mereka agar kelak mereka bisa mengikut jejak para frater. Kami sangat mendukung dan berharap, lulusan dari sekolah ini ada yang jadi imam”.
Para frater menutup rangkaian kegiatan selama tiga hari dengan perayaan ekaristi hari minggu bersama umat di paroki pusat dengan menanggung koor. “Kami seperti dibawa ke surga saja. Suara para frater sungguh indah. Koor yang memukau” Puji Bapak Domi sesaat setelah perayaan ekaristi berakhir. Bukan pujian sebenarnya yang para frater inginkan tetapi sekiranya melalui koor mereka juga mewartakan kasih Allah yang meneguhkan kepada umat-Nya. Demikian kata Fr. Tantis Huller ketika dimintai pendapatnya. “Bernyanyi dengan baik adalah berdoa dua kali. Ingat itu” Tandas frater yang sangat mahir dalam bermain gitar ini.
Para pemusik Unit Yosef sedang mengiringi koor

Watubala telah menjadi bagian dari pengalaman ziarah panggilan para frater unit YosFrei. Dari sana mereka kembali dengan berbagai cerita dan kisah yang sekiranya meneguhkan sekaligus melipat-gandakan semangat untuk kembali menekuni rutinitas di biara.

Penulis: Fr. Haris Meo, SVD 

No comments:

Post a Comment