Sunday, October 8, 2017

Pentahbisan Keduabelas Imam Misionaris Baru

Seminariledalero.org
Serikat Sabda Allah telah menahbiskan lagi dua belas Imam misionaris baru. Perayaan Ekaristi pentahbisan yang diselenggarakan pada Sabtu (7 Oktober 2017) telah mengukuhkan sakramen Imamat bagi keduabelasan tersebut. Dengan rahmat imamat yang telah diperoleh, mereka menambah jumlah barisan misionaris Serikat Sabda Allah di medan misi.
Seminari Tinggi Ledalero tahun ini telah mempersiapkan 18 calon imam untuk ditahbiskan. Enam orang di antaranya telah ditahbiskan terlebih dahulu pada Senin (2 Oktober 2017) di Novisiat Nenuk Atambua. Sedangkan keduabelas yang lain ditahbiskan di Seminari Tinggi Ledalero dalam perayaan Ekaristi Agung.
Keduabelas Imam misionaris yang ditahbiskan antara lain; P. Petrus Pati, SVD, P. Fransiskus Leton, SVD, P. Hilarius de Brito Laja, SVD, P. Marselinus Lewo Keda, SVD, P. Romanus Thomas, SVD, P. Vinsensius Balu, SVD, P. Kristoforus Suhardi, SVD, P. Gabriel Akhir, SVD, P. John Audin Nabi, SVD, P. Hendrikus Seko Duru, SVD, P. Theobaldus Jewarut, SVD, dan P. Wendelinus Sowe Teluma, SVD.
Kedua belas Imam baru Serikat Sabda Allah yang telah mendapat sakramen Imamat tersebut diutus ke tempat misi yang bervariasi. Sebelas di antaranya ditugaskan di luar negeri, sedangkan seorang lagi bertugas di provinsi SVD Ende. Beberapa negara yang menjadi tempat misi para Imam misionaris baru antara lain, Angola, Brazil, Equador, Ghana, Madagascar, Argentina, China dan Amerika Serikat.
Perayaan Ekaristi pentahbisan dimulai pada pukul 08.30 pagi. Perayaan tersebut dipimpin langsung oleh Mgr. Hilarion Datus Lega, sebagai uskup keuskupan Manokwari-Sorong, dan dihadiri oleh puluhan Imam konselebran. Sebelumnya, atas permohonan provinsial SVD Ende, bapa Uskup menyetujui untuk menjadi Imam pentahbis bagi keduabelas Imam baru dari Serikat Sabda Allah. Dalam kesempatan saat berkotbah bapa Uskup meyampaikan pesan-pesan penting bagi keduabelas Imam baru.
“Setiap manusia terdiri atas kejasmanian dan kerohanian, untuk itu penting sekali bagi para Imam baru agar mengintegrasikan aspek-aspek tersebut demi perkembangan diri dan pelayanan di medan misi,” katanya.
Lebih lanjut lagi, Bapa Uskup memberikan penguatan bagi para misionaris yang telah ditahbiskan tersebut. Pelayanan di medan misi merupakan pelayanan yang sulit, khususnya bagi para misionaris di luar negeri. Situasi zaman  yang kini serba sekular menuntut para misionaris untuk mengubah perspektif lama. “Berdoalah demi ketahanan Iman,” demikianlah pesannya.
“Kami sudah mengecap jatuh-bangun, tambal-sulam, dan bongkar pasang hidup panggilan kami. Semoga kami tidak menjadi batu sandungan bagi orang yang kami layani di medan misi,” kata P. Vinsensius Balu, SVD, sebagai perwakilan dari keduabelas Imam baru saat membawakan kata sambutan.
Dalam sambutan yang berdurasi delapan menit itu, Imam kelahiran Waelengga ini menyampaikan ucapan syukur dan terimakasih mewakili rekan-rekan Imam baru yang lain. Perjalanan panggilan mereka hingga detik ini hanya mungkin karena doa dan dukungan banyak orang yang mencintai mereka. Mereka mengharapkan doa-doa dari semua orang agar pelayanan yang mereka emban di medan misi nanti dapat sungguh mewujudkan sukacita dalam Kristus di tengah umat yang mereka layani.
“Jangan mendoakan kami untuk tidak jatuh, melainkan doakan kami agar setelah jatuh kami dapat bangun lagi,” katanya saat mengakhiri sambutan.
P. Lukas Jua, SVD, sebagai provinsial SVD Ende juga mengucapkan syukur atas rahmat Imamat yang boleh diterima oleh keduabelas sama saudara. Ia juga sempat berpesan agar pewartaan di medan misi dapat mendekatkan semakin banyak orang dengan Kristus.
Perayaan Ekaristi pentahbisan tahun ini mengambil tema ‘Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat’ dari Injil Lukas 10:23. Tulisan tema ini ditempelkan di atas sebuah lukisan di latar belakang altar. Dalam lukisan tersebut terlihat gambar Yesus sedang bercengkerama dengan seorang Imam dan beberapa orang lain sambil dikelilingi awan gemawan biru. Selain itu, dekorasi di sekitar altar dipenuhi oleh karangan bunga-bunga hidup berbagai warna rajutan tangan para suster SSpS.
Perayaan Ekaristi dimeriahkan oleh koor dari unit Mikhael dan Gabriel serta gabungan dari beberapa frater unit campuran. Selain itu para penari yang didatangkan langsung dari komunitas SPK Lela juga turut meramai-riahkan perayaan Ekaristi agung tersebut.
Ratusan tamu menghadiri perayaan yang berlangsung selama dua jam lebih itu. Selain keluarga dari para yubilaris, acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan komunitas suster-suster SSpS dan beberapa perwakilan kongregasi lainnya. Masyarakat di sekitar Ledalero juga menyempatkan diri untuk hadir dan mendoakan para yubilaris.
Perayaan Ekaristi berakhir dengan berkat dari tangan para Imam baru pada pukul 11.15 Wita. Setelah perayaan selesai, para Imam baru berpose bersama Uskup pentahbis dan para Imam konselebran utama untuk mengabadikan momen penting tersebut.
(Fr. Geovanny Calvin De Flores Pala, SVD)

No comments:

Post a Comment