Seminariledalero.org
Serikat Sabda
Allah telah menahbiskan lagi dua belas Imam misionaris baru. Perayaan Ekaristi
pentahbisan yang diselenggarakan pada Sabtu (7 Oktober 2017) telah mengukuhkan
sakramen Imamat bagi keduabelasan tersebut. Dengan rahmat imamat yang telah
diperoleh, mereka menambah jumlah barisan misionaris Serikat Sabda Allah di
medan misi.
Seminari Tinggi
Ledalero tahun ini telah mempersiapkan 18 calon imam untuk ditahbiskan. Enam
orang di antaranya telah ditahbiskan terlebih dahulu pada Senin (2 Oktober
2017) di Novisiat Nenuk Atambua. Sedangkan keduabelas yang lain ditahbiskan di
Seminari Tinggi Ledalero dalam perayaan Ekaristi Agung.
Keduabelas Imam
misionaris yang ditahbiskan antara lain; P. Petrus Pati, SVD, P. Fransiskus Leton,
SVD, P. Hilarius de Brito Laja, SVD, P. Marselinus Lewo Keda, SVD, P. Romanus
Thomas, SVD, P. Vinsensius Balu, SVD, P. Kristoforus Suhardi, SVD, P. Gabriel
Akhir, SVD, P. John Audin Nabi, SVD, P. Hendrikus Seko Duru, SVD, P. Theobaldus
Jewarut, SVD, dan P. Wendelinus Sowe Teluma, SVD.
Kedua belas Imam
baru Serikat Sabda Allah yang telah mendapat sakramen Imamat tersebut diutus ke
tempat misi yang bervariasi. Sebelas di antaranya ditugaskan di luar negeri,
sedangkan seorang lagi bertugas di provinsi SVD Ende. Beberapa negara yang
menjadi tempat misi para Imam misionaris baru antara lain, Angola, Brazil,
Equador, Ghana, Madagascar, Argentina, China dan Amerika Serikat.
Perayaan
Ekaristi pentahbisan dimulai pada pukul 08.30 pagi. Perayaan tersebut dipimpin
langsung oleh Mgr. Hilarion Datus Lega, sebagai uskup keuskupan
Manokwari-Sorong, dan dihadiri oleh puluhan Imam konselebran. Sebelumnya, atas
permohonan provinsial SVD Ende, bapa Uskup menyetujui untuk menjadi Imam
pentahbis bagi keduabelas Imam baru dari Serikat Sabda Allah. Dalam kesempatan
saat berkotbah bapa Uskup meyampaikan pesan-pesan penting bagi keduabelas Imam
baru.
“Setiap manusia
terdiri atas kejasmanian dan kerohanian, untuk itu penting sekali bagi para
Imam baru agar mengintegrasikan aspek-aspek tersebut demi perkembangan diri dan
pelayanan di medan misi,” katanya.
Lebih lanjut
lagi, Bapa Uskup memberikan penguatan bagi para misionaris yang telah
ditahbiskan tersebut. Pelayanan di medan misi merupakan pelayanan yang sulit,
khususnya bagi para misionaris di luar negeri. Situasi zaman yang kini serba sekular menuntut para
misionaris untuk mengubah perspektif lama. “Berdoalah demi ketahanan Iman,”
demikianlah pesannya.
“Kami sudah
mengecap jatuh-bangun, tambal-sulam, dan bongkar pasang hidup panggilan kami. Semoga
kami tidak menjadi batu sandungan bagi orang yang kami layani di medan misi,”
kata P. Vinsensius Balu, SVD, sebagai perwakilan dari keduabelas Imam baru saat
membawakan kata sambutan.
Dalam sambutan
yang berdurasi delapan menit itu, Imam kelahiran Waelengga ini menyampaikan
ucapan syukur dan terimakasih mewakili rekan-rekan Imam baru yang lain. Perjalanan
panggilan mereka hingga detik ini hanya mungkin karena doa dan dukungan banyak
orang yang mencintai mereka. Mereka mengharapkan doa-doa dari semua orang agar
pelayanan yang mereka emban di medan misi nanti dapat sungguh mewujudkan
sukacita dalam Kristus di tengah umat yang mereka layani.
“Jangan mendoakan
kami untuk tidak jatuh, melainkan doakan kami agar setelah jatuh kami dapat
bangun lagi,” katanya saat mengakhiri sambutan.
P. Lukas Jua,
SVD, sebagai provinsial SVD Ende juga mengucapkan syukur atas rahmat Imamat yang
boleh diterima oleh keduabelas sama saudara. Ia juga sempat berpesan agar
pewartaan di medan misi dapat mendekatkan semakin banyak orang dengan Kristus.
Perayaan Ekaristi
pentahbisan tahun ini mengambil tema ‘Berbahagialah mata yang melihat apa
yang kamu lihat’ dari Injil Lukas 10:23. Tulisan tema ini ditempelkan di
atas sebuah lukisan di latar belakang altar. Dalam lukisan tersebut terlihat
gambar Yesus sedang bercengkerama dengan seorang Imam dan beberapa orang lain sambil
dikelilingi awan gemawan biru. Selain itu, dekorasi di sekitar altar dipenuhi
oleh karangan bunga-bunga hidup berbagai warna rajutan tangan para suster SSpS.
Perayaan Ekaristi
dimeriahkan oleh koor dari unit Mikhael dan Gabriel serta gabungan dari
beberapa frater unit campuran. Selain itu para penari yang didatangkan langsung
dari komunitas SPK Lela juga turut meramai-riahkan perayaan Ekaristi agung
tersebut.
Ratusan tamu
menghadiri perayaan yang berlangsung selama dua jam lebih itu. Selain keluarga
dari para yubilaris, acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan komunitas
suster-suster SSpS dan beberapa perwakilan kongregasi lainnya. Masyarakat di sekitar
Ledalero juga menyempatkan diri untuk hadir dan mendoakan para yubilaris.
Perayaan Ekaristi
berakhir dengan berkat dari tangan para Imam baru pada pukul 11.15 Wita. Setelah
perayaan selesai, para Imam baru berpose bersama Uskup pentahbis dan para Imam
konselebran utama untuk mengabadikan momen penting tersebut.
(Fr. Geovanny Calvin De
Flores Pala, SVD)
No comments:
Post a Comment