Seminariledalero.org
Sebuah tim Gerakan
Imam Maria (GIM) mengadakan doa senakel bersama di Seminari tinggi
Ledalero. Doa ini diadakan untuk menyampaikan pesan dari penampakan Bunda Maria
di Fatima. Seluruh anggota komunitas Seminari Tinggi berkesempatan hadir dalam
seluruh rangkaian doa tersebut.
“Doa ini mengajak kita
untuk menyerahkan diri kita kepada Yesus melalui uluran tangan Bunda Maria,”
kata P. Laurent Larroque, selaku Ketua Gerakan Imam Maria Internasional.
Pukul 16.30, Pastor
Laurent memberi penjelasan singkat seputar doa senakel dan organisasi GIM. P.
Frans Ceunfin, SVD dalam kesempatan tersebut menjadi penerjemah atas sambutan
yang diberikan dalam bahasa Italia.
Kata ‘senakel’ diambil
dari kata caenaculum yang mengacu pada ruang makan tempat Yesus dan para
rasul mengadakan perjamuan suci di Yerusalem. Dengan demikian, doa ini
mengambil inspirasi dari kebersamaan dalam perjamuan. Semua orang diajak untuk
berdoa bersama-sama.
Para frater sedang mendaraskan doa-doa senakel. |
Doa senakel berawal
dari peristiwa penampakan Bunda Maria yang dialami oleh Pastor Don Stefanus
Gobbi. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1973 di Fatima. Setelah itu, Pastor Don
dan beberapa rekan Imam mulai berkumpul untuk mengadakan doa bersama. Sejak
saat itulah kelompok ini berkembang dan menjadi sebuah gerakan doa yang dinamai
doa senakel. Selain para Imam, gerakan ini juga banyak diikuti oleh kaum awam.
“Ada tiga pesan utama
yang Bunda Maria tekankan, yakni doa, pertobatan dan penyerahan diri,” kata
Pastor kelahiran Prancis ini.
Doa senakel dibuka
dengan pentahtaan Sakramen Mahakudus. Salve Agung ini dipimpin langsung oleh
Pastor Stef Buyung Florianus O.Carm, selaku ketua umum Gerakan Imam Maria untuk
Indonesia. Doa-doa dan nyanyian diambil dari buku pegangan kecil doa senakel
yang telah dibagikan. Tak lupa pula lima peristiwa rosario didoakan dan
dipimpin oleh Bapak Damian, selaku anggota awam dari GIM.
Selesai salve, diadakan
perayaan Ekaristi meriah. P. Frans Ceunfin, SVD selaku rektor Seminari Tinggi
menjadi konselebran utama perayaan. Beberapa Imam komunitas Ledalero juga turut
berperan sebagai Imam konselebran, termasuk para Imam GIM. Di awal perayaan
Ekaristi, semua Imam mendoakan sebuah doa penyerahan. Mereka berbaris di depan
altar dan mengucapkan doa secara bersama-sama.
Para Imam konselebran membuka doa penyerahan. |
“Ada dua pasukan utama
yang sedang berperang hebat di dunia, pasukan ular di satu sisi dengan
segala kejahatannya dan pasukan Maria di sisi lain yang didukung oleh Kristus.
Di sisi mana kita berpihak?” kata Pastor Laurent dalam homilinya yang
diterjemahkan langsung oleh P. Frans Ceunfin, SVD.
Lebih lanjut, ia berkata bahwa Maria selalu berusaha untuk
menarik kita untuk berjuang pada pihak Kristus dalam memerangi kejahatan. Dalam
kitab Wahyu, penggambaran sosok Maria melawan ular iblis melukiskan dua kekuatan
besar yang sedang berperang di tengah situasi dunia zaman ini.
“Terimakasih banyak
atas kesediaannya untuk mengajak komunitas kami berdoa senakel bersama, semoga
kami semakin terbuka pada semangat penyerahan diri Bunda Maria kepada Kristus,”
kata P. Frans Ceunfin, SVD dalam sambutan akhir.
P. Frans Ceunfin, SVD memimpin perayaan Ekaristi. |
Doa senakel dihadiri
oleh semua konfrater seminari tinggi dari ketujuh unit, para Imam dan bruder
dari unit St. Paulus, dan komunitas suster SSpS Ledalero. Hadir pula dalam
kesempatan itu, tiga suster India dari kongregasi St. Anna. Seluruh perayaan
ditutup dengan acara santap malam bersama.
(Fr. Geovanny Calvin,
SVD)
No comments:
Post a Comment