Thursday, October 26, 2017

Doa Senakel Di Komunitas Seminari Tinggi Ledalero

Seminariledalero.org
Sebuah tim Gerakan Imam Maria (GIM) mengadakan doa senakel bersama di Seminari tinggi Ledalero. Doa ini diadakan untuk menyampaikan pesan dari penampakan Bunda Maria di Fatima. Seluruh anggota komunitas Seminari Tinggi berkesempatan hadir dalam seluruh rangkaian doa tersebut.
“Doa ini mengajak kita untuk menyerahkan diri kita kepada Yesus melalui uluran tangan Bunda Maria,” kata P. Laurent Larroque, selaku Ketua Gerakan Imam Maria Internasional.
Pukul 16.30, Pastor Laurent memberi penjelasan singkat seputar doa senakel dan organisasi GIM. P. Frans Ceunfin, SVD dalam kesempatan tersebut menjadi penerjemah atas sambutan yang diberikan dalam bahasa Italia.
Kata ‘senakel’ diambil dari kata caenaculum yang mengacu pada ruang makan tempat Yesus dan para rasul mengadakan perjamuan suci di Yerusalem. Dengan demikian, doa ini mengambil inspirasi dari kebersamaan dalam perjamuan. Semua orang diajak untuk berdoa bersama-sama.
Para frater sedang mendaraskan doa-doa senakel.

Doa senakel berawal dari peristiwa penampakan Bunda Maria yang dialami oleh Pastor Don Stefanus Gobbi. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1973 di Fatima. Setelah itu, Pastor Don dan beberapa rekan Imam mulai berkumpul untuk mengadakan doa bersama. Sejak saat itulah kelompok ini berkembang dan menjadi sebuah gerakan doa yang dinamai doa senakel. Selain para Imam, gerakan ini juga banyak diikuti oleh kaum awam.
“Ada tiga pesan utama yang Bunda Maria tekankan, yakni doa, pertobatan dan penyerahan diri,” kata Pastor kelahiran Prancis ini.
Doa senakel dibuka dengan pentahtaan Sakramen Mahakudus. Salve Agung ini dipimpin langsung oleh Pastor Stef Buyung Florianus O.Carm, selaku ketua umum Gerakan Imam Maria untuk Indonesia. Doa-doa dan nyanyian diambil dari buku pegangan kecil doa senakel yang telah dibagikan. Tak lupa pula lima peristiwa rosario didoakan dan dipimpin oleh Bapak Damian, selaku anggota awam dari GIM.
Selesai salve, diadakan perayaan Ekaristi meriah. P. Frans Ceunfin, SVD selaku rektor Seminari Tinggi menjadi konselebran utama perayaan. Beberapa Imam komunitas Ledalero juga turut berperan sebagai Imam konselebran, termasuk para Imam GIM. Di awal perayaan Ekaristi, semua Imam mendoakan sebuah doa penyerahan. Mereka berbaris di depan altar dan mengucapkan doa secara bersama-sama.
Para Imam konselebran membuka doa penyerahan.

“Ada dua pasukan utama yang sedang berperang hebat di dunia, pasukan ular di satu sisi dengan segala kejahatannya dan pasukan Maria di sisi lain yang didukung oleh Kristus. Di sisi mana kita berpihak?” kata Pastor Laurent dalam homilinya yang diterjemahkan langsung oleh P. Frans Ceunfin, SVD.
Lebih lanjut,  ia berkata bahwa Maria selalu berusaha untuk menarik kita untuk berjuang pada pihak Kristus dalam memerangi kejahatan. Dalam kitab Wahyu, penggambaran sosok Maria melawan ular iblis melukiskan dua kekuatan besar yang sedang berperang di tengah situasi dunia zaman ini.
“Terimakasih banyak atas kesediaannya untuk mengajak komunitas kami berdoa senakel bersama, semoga kami semakin terbuka pada semangat penyerahan diri Bunda Maria kepada Kristus,” kata P. Frans Ceunfin, SVD dalam sambutan akhir.
P. Frans Ceunfin, SVD memimpin perayaan Ekaristi.
Doa senakel dihadiri oleh semua konfrater seminari tinggi dari ketujuh unit, para Imam dan bruder dari unit St. Paulus, dan komunitas suster SSpS Ledalero. Hadir pula dalam kesempatan itu, tiga suster India dari kongregasi St. Anna. Seluruh perayaan ditutup dengan acara santap malam bersama.


(Fr. Geovanny Calvin, SVD)

No comments:

Post a Comment