Tuesday, September 5, 2017

69 Frater Dilantik Menjadi Lektor dan Akolit



Seminariledalero. Org.
          Sebanyak 69 Frater dilantik menjadi lector dan akolit di Kapela Agung Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero pada Minggu (3 September 2017) pukul 06.45 WITA. Pelantikan lector dan akolit bagi ke-69 frater menandakan secara jelas bahwa mereka sudah sah menjadi pelayan altar Tuhan. Pelantikan lector dan akolit ditandai dengan penyerahan alkitab dan patena kepada masing-masing frater.
          Hadir dalam perayaan Ekaristi pelantikan lector dan akolit ke-69 frater, P. Hendrik Maku, SVD sebagai imam selebran utama, Rektor Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, P. Kletus Hekong, SVD, prefek unit St. Gabriel, P. Alex Jebadu, SVD, Sekretaris Formasi dan Pendidikan dari Generalat di Roma, P. Mark Weber, SVD, P. William Burt, SVD, para Bruder, Suster, frater, karyawan-karyawati dan beberapa umat Allah dari luar komunitas Ledalero.
P. Hendrik Maku, SVD menyerahkan Patena kepada para frater

          P. Hendrik Maku, SVD dalam khotbahnya menekankan tiga hal penting dalam kaitannya dengan bacaan-bacaan suci, di antaranya: pertama, menyangkal diri; kedua, memikul salib; dan ketiga, mengikuti Aku (Yesus). Dalam kaitan dengan ketiga hal penting di atas, P. Hendrik Maku, SVD mengatakan “Menyangkal diri berarti tidak lagi mementingkan diri sendiri. Menyangkal diri berarti sebuah keberanian untuk mengatakan tidak terhadap sebuah tawaran. Dalam kaitannya dengan pelantikan ke-69 sama saudara kita, tentunya yang dituntut adalah pelayanan kasih terhadap sesama di sekitar dan terkhusus dalam altar Tuhan,” kata P. Hendrik.
          P. Hendrik Maku, SVD melanjutkan, “Memikul salib berarti membawa, mengenakan suatu tanggung jawab yang besar dalam menjawab undangan Allah. Undangan Allah bukanlah undangan biasa tetapi undangan Allah adalah undangan yang membutuhkan pengorbanan dalam menjawabi-Nya. Maka, sama saudara yang baru dilantik harus berkorban demi pelayanan kasih kepada Allah dan sesama,” kata P. Hendrik.
          Sementara itu, pada bagian terakhir P. Hendrik Maku, SVD mengatakan “Mengikuti Aku (Yesus) berarti menjadi murid Yesus yang setia dengan meninggalkan keluarga, kenalan, harta kekayaan dan segala-galanya. Dengan meninggalkan segala yang melekat pada diri kita, semua jalan kita akan aman dan tidak tersendat. Mengikuti Yesus membutuhkan kebebasan,” kata P. Hendrik Maku, SVD.
P. Hendrik Maku, SVD bersama beberapa imam saat Ekaristi pelantikan lektor dan akolit

          Frater tingkat I yang baru dilantik menjadi lector dan akolit, Fr. Yulius Sa Sato, SVD, ketika dimintai kesan dan pesannya usai perayaan Ekaristi, dirinya menerangkan bahwa moment pelantikan menjadi lector dan akolit tidak ada sesuatu yang luar biasa. “Saya merasa biasa-biasa saja. Mengapa demikian? Sebab tidak ada sesuatu yang luar biasa. Tetapi dari pelantikan ini, ada satu kesadaran baru yang saya temukan di mana ada satu tugas dan tanggung jawab baru diberikan yang mesti dijalankan dengan setia. Melayani di altar Tuhan mesti bertanggunggjawab,” kata frater yang akrab disapa Fr. Ius.

Penulis: Fr. Fridus Talan, SVD

No comments:

Post a Comment