Saturday, September 9, 2017

Komunitas Ledalero Merayakan Puncak Pesta Keluarga


Seminariledalero.org
Segenap anggota komunitas Ledalero merayakan Ekaristi mengenang hari lahirnya Serikat Sabda Allah yang ke-142 pada Jumat (8 September 2017) di Kapela Agung Ledalero dengan imam konselebran utama, P. Alfons Mana, SVD.
          Perayaan syukur atas hari ulang tahun ke-142 Serikat Sabda Allah ini disatukan dengan Pesta Keluarga Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero, Perak dan Emas Kaul serta Perak dan Pancawindu Imamat dari beberapa Imam Serikat Sabda Allah, dan Pelantikan Rektor dan Dewan Rumah Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero Periode 2017-2020.
Pater Rektor dan dewannya sedang membawakan doa Penyerahan
          Para Pater yang merayakan hari ulang tahun Kaul dan Imamat ialah sebagai berikut. Pater Otto Gusti Madung, SVD merayakan Perak Kaul, Pater Philipus Tule, SVD merayakan Pancawindu Kaul, Pater Albert Novena, SVD dan Pater John Prior, SVD merayakan Emas Kaul, Pater Alfonsus Mana, SVD, Pater Gregorius Nule, SVD, Pater Philipus Panda Koten, SVD, dan Pater Yeremias Purin Koten, SVD merayakan Perak Imamat, dan Pater Bernadus Bungaama Keban, SVD merayakan Pancawindu Imamat.
          Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Pater Alfonsus Mana, SVD didampingi oleh Pater Provinsial SVD Ende, P. Lukas Jua, SVD, Rektor Seminari Tinggi Ledalero periode 2011-2014 dan 2014-2017, Pater Kletus Hekong, SVD, Rektor terpilih periode 2017-2020, Pater Frans Ceunfin, SVD dan Anggota Dewan Rumah yang baru: P. Yosef Kladu, SVD, P. Yanuarius Lobo, SVD, P. Maximus Manu, SVD dan P. William Burt, SVD, Para Yubilaris, puluhan Imam konselebrantes dan Diakon.
          Perayaan Ekristi dihadiri oleh seluruh anggota komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, Para Suster SSpS komunitas Wairpelit, para pegawai, dan karyawan-karyawati serta umat beriman lainnya. Misa berlangsung meriah diiringi koor dari para Frater Wisma St. Rafael. 
Suasana Perayaan Ekaristi Puncak Pesta Keluarga dan Pelantikan Rektor dan dewannya yang baru
          Pater Provinsial SVD Ende, P. Lukas Jua, SVD dalam homilinya pada perayaan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria di Kapela Agung Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, mengatakan “Setiap kelahiran seorang anak manusia mempunyai makna. Makna itu baru jelas ketika dia dewasa,” kata P. Lukas.
P. Lukas Jua, SVD melanjutkan homilinya dengan menggarisbawahi beberapa hal pokok yang menjadi inti dari syering keempat Yubilaris pada sore hari sebelumnya, Kamis (07/09/2017).
          “Kelahiran dimaknai secara berbeda oleh Para Yubularis sesuai pengalaman mereka masing-masing. Pater John Prior, misalnya menekankan, “Hal yang paling sukar adalah berada di tempat kita berada”. Ia berpindah dari kota ke desa dan dari desa ke kota. Namun demikian, ia tetap tinggal dan  melayani kelompok umat yang sama meskipun orangnya berbeda. Pater Albert Novena, SVD membuka syeringnya dengan pernyataan yang membahagiakan, “Kaul-kaul membebaskan saya”. Hidup dalam kaul membuat ia merasa bebas dari ikatan-ikatan  keluarga dan ikatan duniawi lainnya dan menjadi bebas dan terbuka melayani semua orang. Selanjutnya ia menceritakan susahnya menjadi misionaris karena harus belajar bahasa dan kebudayaan orang lain. Sementara itu Pater Bernadus Bunga Ama Keban, SVD mulai syeringnya dengan merenungkan pertentangan antara keinginan dan cita-citanya dengan kehendak Tuhan lewat pimpinan dan yang membimbing dia sampai pada akhirnya dia berbahagia lewat Kaul Ketaatan dan motto Imamatnya ‘Bersabdalah Tuhan, HambaMu Mendengarkan’. Sedangkan Pater Alfonsus Mana, SVD dalam syeringnya yang pendek dan padat menegaskan ‘Tuhan itu  Baik’ setelah mengalami jawaban Tuhan atas pertanyaan, “Rabi, di mana Engkau tinggal?” Tanpa pertanyaan itu dan tanpa mengikuti Rabinya, ia tidak sampai pada jawaban bahwa Tuhan itu Baik, kata P. Lukas Jua, SVD.
Para frater Unit St. Rafael bernyanyi saat Perayaan Ekaristi Prlantikan Rektor dan Dewannya di Kapela Agung Ledalero
          Lebih lanjut P. Lukas Jua, SVD menegaskan, “Sesungguhnya kesimpulan yang tepat dari syering keempat konfrater kemarin terdapat dalam lagu yang sangat populer di kalangan religius muda zaman sekarang: ‘Sungguh indah rencana-Mu, kini kumelihat dan kumerasakan. Indah rencana-Mu Tuhan.” Banyak penderitaan dan kesulitan yang mereka alami sebelumnya, namun akhirnya mereka bahagia. Mereka telah memberi arti kepada kelahiran mereka. Namun, tidak semua kelahiran menjadi berkat. Contoh kelahiran yang tidak menjadi berkat ialah Ayub. Ayub mengutuk hari kelahirannya. “Terkutuklah dia yang membawa kabar kepada bapaku dengan mengatakan, “Seorang anak laki-laki telah dilahirkan bagimu!” Namun, kita ingat bahwa penderitaan Ayub berakhir dengan kepasrahan, kata P. Lukas Jua, SVD.
P. Lukas Jua, SVD menambahkan, kita juga mesti mendalami pertanyaan mengenai makna Kelahiran Maria. Bacaan yang kita dengar hari ini tidak mengisahkan kelahiran Maria, melainkan kelahiran anaknya. Ia sendiri menjadi persoalan. Kelahiran Bunda Maria diberi arti yang mendalam karena Dia yang dikandung dan dilahirkannya. Ia menjadi Ibu Tuhan dan ia menerima misi menjadi Ibu Tuhan. Jadi, Tuhan Sang Putera-lah yang senantiasa memberi arti bagi kelahiran ibu-Nya. Semua bapa dan mama kita juga merasa kelahirannya di dunia begitu berarti, jika anak-anaknya berhasil atau menjadi orang baik atau biarawan-biarawati, santo- santa, dan lain-lain, kata P. Lukas.
Pada bagian akhir homilinya, P. Lukas memberi penekanan pada pertanyaan mengenai arti kelahiran SVD dan pelantikan Rektor dan Dewannya. Pada hari kelahiran SVD ke-142 ini kita mesti mendalami arti kelahiran kita di dunia. Pater superior Jenderal, Pater Heinz Kuluke, SVD  mengatakan bahwa “Dunia akan menjadi lebih miskin tanpa SVD.” Kita alami sendiri di wilayah kita. Sekarang kita menempati urutan ketiga termiskin dan urutan kedua terkorup di Indonesia. Tanpa kita, wilayah kita akan menjadi lebih miskin. NTT akan menjadi lebih miskin tanpa SVD; jika tidak ada konfrater yang mengembangkan terasering di Maumere, penanaman Kakao, dan usaha-usaha lain baik di bidang pertanian, pendidikan maupun usaha-usaha lainnya,” kata P. Lukas.
P. Lukas melanjutkan, “Lalu apa arti dari pelantikan Rektor dan dewan rumah yang baru pada hari ini.  Arti pelantikan hari ini sama dengan yang dialami oleh Bunda Maria dan yang dialami oleh SVD sebagai konggregasi besar. Hanya Tuhan yang memberi arti. Apa yang mereka buat dalam mencari kehendak Tuhan bersama seluruh anggota komunitas untuk misi kita sekarang, formasi dasar, dan formasi berlanjut untuk konfrater yang berkaul kekal, itu yang menentukan arti pelantikan hari ini. Apa yang mereka rencanakan sesuai dengan kehendak Tuhan. Dan apa yang akan mereka laksanakan memberi arti pada pelantikan hari ini. Jika mereka tidak menemukan itu, maka pelantikan hari ini hanya upacara yang hampa belaka. Hanya Tuhan yang memberi arti terdalam untuk hidup kita. Ke mana pun Dia mengutus kita, kita pergi. Dan untuk menemukan kehendak Tuhan kita harus bekerja keras. Kita harus mencari kehendak-Nya dan bukan ambisi dan kesenangan pribadi kita. Mari kita bersyukur karena berkat rahmat-Nya dan kerjasama orang-orang yang taat kepada Allah, kedatangan Allah membawa banyak berkat. Karena itu kita bersyukur atas teladan Bunda Maria dan karena St. Arnoldus Jansen yang mendirikan Serikat Sabda Allah, kita bersyukur atas hidup religius-misioner, bersyukur kepada Rektor Dan Dewan yang lama yang telah menjalankan kepercayaan serikat dengan baik. Dan marilah kita mendoakan konfrater yang masih sakit, Pater Philipus Panda Koten, SVD dan Pater Wenslaus, SVD,” kata P. Lukas.
          P. Lukas Jua, SVD setelah membawakan homilinya, parayaan Ekaristi dilanjutkan dengan pelantikan Rektor Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero bersama Dewannya. Acara pelantikan ini diawali dengan menyanyikan lagu Veni Creatos Spiritus. Selanjutnya P. Yohanes Orong, SVD membacakan berita acara pelantikan rektor dan dewannya untuk masa jabatan 2017-2020.

Fr. Ferdi Jehalut, SVD

No comments:

Post a Comment