Di Paroki Walolowaru para frater dibagikan ke seluruh stasi yang menyebar di antara perbukitan di sekitar Wolowaru. Frater Yanto Lobo, SVD mendapat stasi paling jauh, yakni Stasi Detupau. Dalam pertemuan katekese bersama umat di Stasi Detupau, Frater Yanto mengaku bahwa umat Stasi Detupau sangat senang dengan kunjungan para frater. Berkaitan dengan tema perdagangan manusia, umat menyatakan bahwa mereka samasekali tidak pernah mendenagar istilah Human Trraficking atau perdagangn manusia.
Dalam pembicaraan lebih jauh, umat di Stasi Detupau sebenarnya sangat akrab dengan kegiatan perdagangan manusia. Banyak umat yang merantau ke Sulawesi, Kalimantan dan negeri tetangga, Malaysia. Mereka umumnya bekerja sebagai penjaga toko, pembantu rumah tangga, dan pekerja di kebun kelapa sawit. Dari pengalaman mereka, sebenarnya mereka sangat menyatu dan akrab dengan kegiatan perdagangan manusia, sebagian besar tanpa mereka sadari, telah menjadi korban perdagangan manusia dan bahkan dari antara mereka ada yang bertindak sebagai calo tenaga kerja, atau menurut istilah mereka tekong.
Dengan kunjungan ini, umat mengaku sekurang-kurangnya mengenal dan mengetahui bahwa selama ini mereka telah terlibat dalam kegiatan perdagangan manusia. Dengan pemahaman ini, mereka akan lebih berhati-hati dalam urusan pergi merantau.
[Frater Hans Syukur, SVD]
No comments:
Post a Comment