Pater Lawrence Hambach, SVD |
“Seminari Tinggi St Paulus Ledalero kehilangan seorang imam misionari teladan, seorang yang mau melayani hingga tuntas, mengabdi hingga embus nafas terakhir di tanah misi. Pater Hambach adalah imam SVD berhati mulia, sangat bersahabat dan semangat kerja tinggi,” kata Pater Frans.
Pater Frans menginformasikan bahwa jenazah Pater Hambach terlebih dahulu disemayamkan di Kapel Biara Simeon. Pada Jumat (28/10), pukul 17.00 Wita, jenazah dipindahkan ke Kapel Agung Seminari Tinggi St Paulus Ledalero. Misa Requiem berlangsung pada Sabtu (29/10) pukul 09.00 Wita, dipimpin Provinsial SVD Ende Pater Leo Kleden SVD. Sesudahnya, jenazah langsung dimakamkan di kompleks pemakaman Seminari Tinggi St Paulus Ledalero.
Riwayat Singkat
Pater Hambach ditahbiskan menjadi imam pada 16 April 1961 dan memilih Indonesia sebagai wilayah misi. Pada 22 Februari 1962, Pater Hambach menjejakkan kaki untuk pertama kalinya di Pelabuhan Tanjung Priok, Indonesia.
Setelah berdiam beberapa bulan di Paroki Matraman-Jakarta, Pater Hambach menjalani kursus Bahasa Indonesia di Mataloko-Ngada. Kursus ini berlangsung selama lima bulan dan sesudah itu dia diutus untuk berkarya di wilayah timur Flores sebagai pastor paroki, pembantu deken dan kemudian sebagai deken.
Sebagai pastor paroki, Pater Hambach pernah berkarya di Lembata (1962-1972), Solor (1972-1980), Hokeng (1980-1991), Larantuka (1991-1996) dan Lewotobi (1996-2003). Setelah pensiun pada 2014, Pater Hambach memutuskan untuk beristirahan di Rumah Jompo Biara Simeon Ledalero hingga mengembuskan nafas terakhir dalam usia 83 tahun 4 bulan 10 hari.
Fr. Kristo Suhardi
No comments:
Post a Comment