Friday, October 7, 2016

USKUP SENSI BERKATI PERALATAN LITURGI LIMA DIAKON

Para Diakon yang menerima Tahbisan
Di Ledalero 8 Oktober 2016
seminariledalero.org - Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Pr memberkati peralatan liturgi kelima diakon yang akan ditahbiskan menjadi imam pada Sabtu (8 Oktober 2016) besok, bertempat di Kapel Agung Seminari Tinggi St Paulus Ledalero, Jumat (7 Oktober 2016) petang. Upacara pemberkatan peralatan liturgi ini dikemas dalam Ibadat Sabda yang dilanjutkan dengan Salve Agung.
Bapak Uskup Agung Ende
Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Pr
Hadir mendampingi Uskup Sensi dalam upacara ini Rektor Seminari Tinggi St Paulus Ledalero Pater Kletus Hekong SVD dan Moderator Seksi Liturgi Pater Ignas Ledot, SVD. Turut hadir Provinsial SVD Ende Pater Leo Kleden SVD, kelima diakon masing-masing Diakon Agustino Gusty Horowura SVD, Diakon Yoseph Riang SVD, Diakon Saverius Susanto SVD, Diakon Vinsensius Ngganggur SVD dan Diakon Samuel Sori Wekin SVD, keluarga para diakon, serta segenap anggota Komunitas Seminari Tinggi St Paulus Ledalero.
Disaksikan Seminariledalero.org, upacara pemberkatan peralatan liturgi ini dilangsungkan setelah pembacaan Injil dan homili singkat yang dibawakan Pater Kletus Hekong SVD. Peralatan liturgi yang diberkati itu ialah kaliks, patena, korporale, pala, kain kaliks dan busana liturgi imam.
Uskup Sensi, dalam salah satu doa yang dipanjatkannya, antara lain memohon agar melalui upacara tersebut para diakon dan seluruh umat yang hadir semakin menyadari arti panggilan masing-masing. “Supaya kami sanggup memelihara dan merawat kesucian diri dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ungkapan rasa hormat kami kepada-Mu” doa Uskup Sensi.
Sementara itu, Pater Kletus Hekong SVD dalam Kata Pengantar yang disampaikannya menegaskan pakaian liturgi dimaksudkan untuk menunjukkan perbedaan tugas antara hirarki dan awam. Seraya mengutip Pedoman Umum Misale Romawi 335, Pater Kletus menambahkan bahwa Gereja adalah Tubuh Kristus dengan pembagian tugas yang berbeda-beda.
“Dalam perayaan Ekaristi, tugas yang berbeda-beda itu dinyatakan lewat busana liturgis yang berbeda-beda. Jadi, busana itu hendaknya menandakan tugas khusus masing-masing pelayan. Di samping itu, busana liturgis juga menambah keindahan perayaan liturgis,” kata Pater Kletus.
Sambil merefleksikan teks Yohanes 15:9-17, Pater Kletus dalam homilinya menegaskan bahwa terdapat hal yang lebih penting dari pembagian tugas dan busana-busana liturgis yaitu semua umat Allah – hirarki dan awam – mesti tinggal dalam kasih Yesus. Kesetiaan dan komitmen untuk tinggal dalam kasih Yesus, lanjut Pater Kletus, melahirkan efek-efek tertentu.
“Tinggal dalam kasih Yesus dan menjalankan perintah-perintah-Nya akan melahirkan empat efek yakni sukacita yang sempurna, saling mengasihi, menjadi sahabat Yesus dan kerelaan untuk menerima tugas yang dipercayakan. Mari kita berdoa dan berjuang untuk tetap tinggal dalam kasih Yesus,” katanya.

Frater Yovan Rante, SVD

No comments:

Post a Comment