Wednesday, October 19, 2016

PARA FRATER BERPASTORAL KITAB SUCI DI HOKENG

ANIMAS KITAB SUCI - Tiga Frater SVD sedang
melakukan animasi Kitab Suci di hadapan siswa/i
SDI Nilekhogeng, Sabtu (15/10)
 seminariledalero.org - Para Frater Tingkat IV Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero, sebagai bagian dari mahasiswa Semester VII pada STFK Ledalero, mengadakan kegiatan pastoral Kitab Suci di Paroki Hokeng. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari (14-16 Oktober 2016) ini merupakan praktik lapangan dari matakuliah Pastoral Kitab Suci yang diasuh oleh Pater Ito Dhogo, SVD.
Walaupun kunjungan ini lebih merupakan kegiatan nyata dari para mahasiswa, kekhasan para frater, khususnya para frater SVD tetap terpancar lewat wilayah stasi yang menjadi tempat misi. “Karena para frater konvik SVD merupakan calon-calon misionaris, maka mereka akan ditempatkan di stasi terjauh dalam wilayah paroki Hokeng, yakni Stasi Palue, Stasi Bawalatang, dan Stasi Duang,” kata Pater Ito di ruangan kelas, Kamis (13/10), sehari sebelum keberangkatan para mahasiswa menuju Paroki Hokeng.
Selama tiga hari kegiatan di stasi-stasi, para frater melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain mengunjungi rumah-rumah umat, katekese dan berdoa bersama di masing-masing komunitas umat basis, mengunjungi sekolah-sekolah untuk sharing dan berbagi pengalaman bersama anak-anak Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak, serta menangggung liturgi pada perayaan Hari Minggu, baik ibadat maupun perayaan ekaristi.
Di Stasi Duang, para frater diminta untuk menanggung koor pada perayaan ekaristi hari Minggu. Walaupun dengan persiapan seadanya, para Frater dengan senang hati memenuhi permintaan ketua stasi, dengan membawakan tiga lagu yakni Lagu Persembahan, Lagu Komuni, dan Lagu Terima Kasih Tuhan sebagai Lagu Penutup.
Tema yang diusung dalam katekese selama kegiatan pastoral Kitab Suci ini adalah Human Trafficking serta HIV dan AIDS. Selain sebagai realisasi dari mata kuliah Pastoral Kitab Suci, pemilihan tema ini juga bermaksud untuk menyadarkan umat bahwa mereka sedang dilanda oleh persoalan Human Trafficking serta HIV dan AIDS. Dengan bertitik tolak pada Kitab Suci, tema ini kemudian dipertajam dalam berbagai sharing pengalaman.
Umat yang mayoritas bermatapencarian sebagai petani ini, merasa diperkaya oleh kegiatan ini. Sebagian dari umat yang dikunjungi pernah memilih untuk merantau demi memperbaiki pundi-pundi ekonomi mereka. Juga, saat ini banyak warga paroki yang masih berada di tanah rantau untuk mencari nafkah. Umat sangat terbuka ketika mensharingkan pengalaman mereka di tanah rantau, khususnya yang berkaitan dengan Human Trafficking.

(Fr. Obeth Piran)

No comments:

Post a Comment