Rumah Jompo Biara Simeon. |
Praeses Biara Simeon
Bruder Abraham Tarung, SVD kepada Seminariledalero.org
di Biara Simeon, Kamis (5/1/2017),
menjelaskan kesepuluh biarawan purnabakti ini terdiri dari 7 imam dan 3 bruder.
Dalam waktu dekat, akan ada penambahan anggota yakni Pater Hanz Weriz, SVD yang
telah menyelesaikan masa baktinya di Paroki St Yosef Freinademetz Bolawolon,
Maumere.
“Surat pemberitahuan
terkait kedatangan Pater Hanz sudah kami terima beberapa waktu lalu.
Kemungkinan dalam bulan Januari ini Pater Hanz akan bergabung bersama kami di
rumah ini,” jelas Bruder Bram.
Bruder Bram mengisahkan,
kehidupan harian yang dijalani para penghuni Biara Simeon senantiasa
disesuaikan dengan keadaan setiap anggota. Ibadat bersama, misalnya, lebih
banyak dibuat secara pribadi, sangat bergantung pada tuntutan kesehatan
masing-masing.
“Namun hal itu tidak
berarti bahwa setiap orang hidup dengan aturannya masing-masing. Opa-opa yang
tinggal di sini sangat disiplin, saya kira karena terbiasa sejak masa muda
mereka. Mereka tekun berdoa dan berjuang agar kegiatan bersama bisa diikuti,
meski tertatih-tatih tentunya,” kata Bruder Bram.
Hal yang paling penting,
tutur Bruder Bram, para biarawan purnabakti itu terlihat betah dan bahagia,
menikmati masa tua mereka di Biara Simeon. Untuk mengisi waktu luang, mereka melakukan
beberapa pekerjaan antara lain berkebun, beternak, membuat rosario, menjahit,
memperbaiki perlengkapan rumah, menulis dan lain-lain.
Ada beberapa keluhan
yang disampaikan Bruder Bram berkaitan dengan para biarawan purnabakti di Biara
Simeon. Pertama, minimnya perhatian dari pemerintah dan Gereja terhadap para
jompo di rumah tersebut. Kedua, kurangnya kunjungan dari konfrater muda SVD ke
Biara Simeon.
“Padahal Opa-opa ini kan sudah banyak berbakti untuk
memajukan taraf hidup masyarakat dan umat. Pemerintah dan Gereja universal
semestinya memberikan perhatian terhadap mereka, bukan menyerahkan sepenuhnya
pada tarekat SVD,” sambung Bruder Bram.
Sementara itu, salah
seorang imam purnabakti Pater Didakus Diwa, SVD kepada Seminariledalero.org mengisahkan dirinya merasa terbantu dengan
fasilitas dan pelayanan yang disediakan di Biara Simeon. Kehadiran para bruder
muda yang menangani hampir seluruh keperluan hidup para jompo diakuinya sudah
sangat membantu.
“Kami punya banyak kisah
yang ingin kami ceritakan kepada saudara-saudara muda, tetapi sayang sekali
mereka jarang mengunjungi kami di rumah ini. Kadang kami merasa sepi dan serasa
ditinggalkan oleh semua orang, dan itulah masa paling sulit yang mesti kami
jalani,” katanya.
Menurut Pater Didakus,
para jompo di Biara Simeon hanya membutuhkan kehadiran saudara-saudara muda
yang rela berkunjung dan bercerita dengan mereka. Tak ada keluhan atau
permintaan-permintaan lain terlontar dari mulut imam yang selama 14 tahun
menjadi misionaris di Negeri Kincir Angin – Belanda tersebut.
Para
konfrater yang saat ini menghuni Biara Simeon adalah Pater
Alex Beding SVD, Pater
Didakus Diwa SVD, Pater
Otto Bauer SVD, Bruder Benyamin Ade SVD, Bruder Hubertus Embu SVD, Pater Yan Hambur SVD, Pater Gabriel Goran SVD, Pater Marsel Moa SVD, Bruder Yakobus Labu SVD, dan Pater Fulgentius
Fransiskus, SVD.
Frater Yovan Rante, SVD
Frater Yovan Rante, SVD
No comments:
Post a Comment