Thursday, January 5, 2017

10 Biarawan Purnabakti Huni Biara Simeon

Rumah Jompo Biara Simeon.
Seminariledalero.orgHingga 5 Januari 2017, 10 biarawan purnabakti tercatat menjadi penghuni tetap Rumah Jompo Biara Simeon Ledalero. Kesepuluh biarawan purnabakti ini dibagi dalam dua kriteria umum yakni biarawan jompo dan biarawan yang sedang menjalani masa pengobatan karena sakit.
Praeses Biara Simeon Bruder Abraham Tarung, SVD kepada Seminariledalero.org  di Biara Simeon, Kamis (5/1/2017), menjelaskan kesepuluh biarawan purnabakti ini terdiri dari 7 imam dan 3 bruder. Dalam waktu dekat, akan ada penambahan anggota yakni Pater Hanz Weriz, SVD yang telah menyelesaikan masa baktinya di Paroki St Yosef Freinademetz Bolawolon, Maumere.
“Surat pemberitahuan terkait kedatangan Pater Hanz sudah kami terima beberapa waktu lalu. Kemungkinan dalam bulan Januari ini Pater Hanz akan bergabung bersama kami di rumah ini,” jelas Bruder Bram.
Bruder Bram mengisahkan, kehidupan harian yang dijalani para penghuni Biara Simeon senantiasa disesuaikan dengan keadaan setiap anggota. Ibadat bersama, misalnya, lebih banyak dibuat secara pribadi, sangat bergantung pada tuntutan kesehatan masing-masing.
“Namun hal itu tidak berarti bahwa setiap orang hidup dengan aturannya masing-masing. Opa-opa yang tinggal di sini sangat disiplin, saya kira karena terbiasa sejak masa muda mereka. Mereka tekun berdoa dan berjuang agar kegiatan bersama bisa diikuti, meski tertatih-tatih tentunya,” kata Bruder Bram.
Hal yang paling penting, tutur Bruder Bram, para biarawan purnabakti itu terlihat betah dan bahagia, menikmati masa tua mereka di Biara Simeon. Untuk mengisi waktu luang, mereka melakukan beberapa pekerjaan antara lain berkebun, beternak, membuat rosario, menjahit, memperbaiki perlengkapan rumah, menulis dan lain-lain.
Ada beberapa keluhan yang disampaikan Bruder Bram berkaitan dengan para biarawan purnabakti di Biara Simeon. Pertama, minimnya perhatian dari pemerintah dan Gereja terhadap para jompo di rumah tersebut. Kedua, kurangnya kunjungan dari konfrater muda SVD ke Biara Simeon.
“Padahal Opa-opa ini kan sudah banyak berbakti untuk memajukan taraf hidup masyarakat dan umat. Pemerintah dan Gereja universal semestinya memberikan perhatian terhadap mereka, bukan menyerahkan sepenuhnya pada tarekat SVD,” sambung Bruder Bram.
Sementara itu, salah seorang imam purnabakti Pater Didakus Diwa, SVD kepada Seminariledalero.org mengisahkan dirinya merasa terbantu dengan fasilitas dan pelayanan yang disediakan di Biara Simeon. Kehadiran para bruder muda yang menangani hampir seluruh keperluan hidup para jompo diakuinya sudah sangat membantu.
“Kami punya banyak kisah yang ingin kami ceritakan kepada saudara-saudara muda, tetapi sayang sekali mereka jarang mengunjungi kami di rumah ini. Kadang kami merasa sepi dan serasa ditinggalkan oleh semua orang, dan itulah masa paling sulit yang mesti kami jalani,” katanya.
Menurut Pater Didakus, para jompo di Biara Simeon hanya membutuhkan kehadiran saudara-saudara muda yang rela berkunjung dan bercerita dengan mereka. Tak ada keluhan atau permintaan-permintaan lain terlontar dari mulut imam yang selama 14 tahun menjadi misionaris di Negeri Kincir Angin – Belanda tersebut.

Para konfrater yang saat ini menghuni Biara Simeon adalah Pater Alex Beding SVD, Pater Didakus Diwa SVD, Pater Otto Bauer SVD, Bruder Benyamin Ade SVD, Bruder Hubertus Embu SVD, Pater Yan Hambur SVD, Pater Gabriel Goran SVD, Pater Marsel Moa SVD, Bruder Yakobus Labu SVD, dan Pater Fulgentius Fransiskus, SVD

Frater Yovan Rante, SVD

No comments:

Post a Comment