Pater V. Nahak, SVD |
Seminariledalero.org - Kelompok
terpelajar, para akademisi harus selalu berpihak pada kaum tertindas,
orang-orang miskin dan terpinggirkan dalam lingkungan masyarakat. Ilmu
pengetahuan yang tinggi hendaknya tidak membutakan hati nurani seorang
terpelajar, melainkan menyanggupkan dia untuk memperjuangkan keadilan dan
kesejahteraan hidup bersama.
Hal
ini ditegaskan Pater V. Nahak, SVD dalam kotbahnya pada misa Hari Raya
Penampakan Tuhan, bertempat di Kapel Agung Seminari Tinggi St Paulus Ledalero,
Minggu (8/1/2017) pagi. Hadir dalam perayaan ini para frater, bruder, suster,
karyawan-karyawati dan beberapa umat dari luar komunitas seminari.
“Keberpihakan
tiga sarjana dari timur bagi satu keluarga sederhana di Betlehem yang lagi
terancam masa depannya tentu merupakan dukungan moral yang amat berharga, lebih
daripada emas, kemenyan dan mur. Keberpihakan ini semestinya menginspirasi kita
untuk terlibat dan berpihak pada kaum tertindas,” kata Pater V.
Menurut
Pater V. keberpihakan kaum terpelajar pada kelompok tertindas serentak menjadi
desakan bagi para pengambil kebijakan untuk menghormati martabat manusia,
menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan. Dengan demikian, segala bentuk kesewenang-wenangan
dan kebijakan politik yang mengabaikan kesejahteraan masyarakat bisa
dihentikan.
Meski
demikian, kata Pater V. opsi keberpihakan kaum terpelajar tidak boleh
meninabobokan kaum tertindas dalam romantisme ketertindasan. Keberpihakan kaum
terpelajar harus mampu membangkitkan inspirasi, memampukan kaum tertindas untuk
memperjuangkan perubahan bagi nasib mereka sendiri.
“Kita boleh
mempertanyakan tugas pelayanan dan misi kita dewasa ini. Entahkah misi-misi
kita mendorong orang untuk bergerak dengan kekuatan sendiri dan selanjutnya
mencari jalan-jalan kecil menuju pembebasan? Atau malah sebaliknya, fokus yang
keliru pada hadiah dan bantuan justru meninabobokan mereka yang kita layani?”
tegasnya.
Beberapa frater yang
ditemui Seminariledalero.org seusai
perayaan tersebut menyatakan komitmen untuk semakin giat berjuang bersama
kelompok masyarakat tertindas. “Tidak ada gunanya memiliki ilmu pengetahuan
jika tidak dimanfaatkan untuk kebaikan bersama,” kata Frater Klemens Manek SVD,
salah seorang di antara mereka.
Penulis:
Frater Yovan Rante, SVD
|
No comments:
Post a Comment