Thursday, January 12, 2017

Frater Ledalero Ikuti Ibadat Ekumenis

Para frater mempersembahkan kidung pujian dalam ibadat ekumenis di Kewapante, Maumere.

seminariledalero.org - Beberapa Frater Tingkat V dan para pastor anggota Komunitas Seminari Tinggi Ledalero mengikuti ibadat ekumenis di tempat kebaktian Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Kristus Jawaban Cabang Geliting, Kewapante, Rabu (11 Januari) malam. Ibadat ekumenis yang bernaung di bawah tema “Kasih Kristus Mempersatukan Kita” ini diisi dengan kidung-kidung pujian dan renungan yang dibawakan oleh Wakil Provinsial SVD Ende, Pater Lukas Jua SVD.
            Hadir dalam ibadat ekumenis ini Ketua DPRD Sikka Rafael Raga, Pastor Paroki Kewapante Pater Yeremias Purin Koten SVD, Camat Kewapante sekaligus Ketua FKUB Kewapante Alfonsus Naga, Pendeta Emiliana Leny (GPPS Jemaat Kristus Jawaban Cabang Geliting), Pendeta Mega Paipialy Manggoa (Gereja Masehi Injili Timor), para pastor dan frater dari Komunitas Seminari Tinggi Ledalero, para suster, dan ratusan umat yang memenuhi ruangan gereja GPPS Jemaat Kristus Jawaban Geliting.
Para Pastor dan Pendeta Mega menumpangkan tangan
memberi berkat kepada umat yang mengikuti ibadat ekumenis.
          Pater Lukas dalam renungannya mengungkapkan perayaan natal ekumenis merupakan ajakan untuk mendorong persatuan dan membina komunitas kasih. “Kalau kita mau dorong persatuan, kita harus membina cinta kita sampai ke level kasih Allah yang sempurna. Kalau kita ingin menghayati kekhasan Allah Tritunggal, kita harus membina komunitas kasih; bukan hanya di antara kita tetapi juga dengan agama-agama dan bangsa-bangsa lain, termasuk orang-orang yang tidak beragama,” kata Pater Lukas.
          Pater Lukas mendorong umat yang menghadiri ibadat ekumenis ini agar berani ke luar dari lingkungannya, masuk ke konteks budaya lain dan mempelajari agama dan kebudayaan mereka. Hal ini dimaksudkan agar para pengikut agama bisa saling mengenal dengan baik sehingga persatuan yang dilandasi kasih bisa tercipta.
          Pada bagian lain renungannya, Pater Lukas mengungkapkan kelahiran Yesus Kristus merupakan pernyataan diri Allah bagi manusia, yakni Allah yang menyertai manusia. Allah mau menjadi sama seperti manusia, kecuali dalam hal dosa.
          “Yang bisa mempersatukan kita hanya orang-orang yang lemah. Orang-orang yang kuat cenderung akan menggunakan dan memanfaatkan kuasanya. Tindakan yang mengandalkan kuasa ini tidak akan mengantar orang pada kebenaran dan tidak akan menciptakan persatuan. Kita berdoa agar kita tidak menyerah pada orang-orang yang memakai kekuasaan dan kekerasan seperti ini,” kata Pater Lukas.
           Lebih jauh, dosen Kitab Suci pada STFK Ledalero ini mengungkapkan orang yang lemah itu bukan sekadar lemah. Orang yang lemah memiliki kekuatan yakni kasih. Orang yang mengasihi rela menjadi bodoh. Demi cinta-Nya, Allah rela menderita demi manusia yang dicintainya.
          Sementara Ketua Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB) Kewapante sekaligus Camat Kewapante Alfonsus Naga dalam sambutannya mengungkapkan terima kasih dan rasa bangganya atas partisipasi dan keterlibatan aktif Komunitas Seminari Tinggi Ledalero dalam menyemarakkan kegiatan ibadat ekumenis ini. Partisipasi ini, katanya, merupakan bentuk dukungan dan perhatian nyata dari Komunitas Ledalero terhadap FKUB.
          “Kehadiran para pastor dan frater dari Seminari Ledalero membuat acara bersama kita malam ini begitu semarak. Kami berterima kasih atas dukungan dan perhatian yang besar dari Seminari Ledalero,” kata Alfonsus. Dalam acara ibadat ekumenis ini, para frater mempersembahkan tiga lagu pujian. 














Penulis :
Fr. Kristo Suhardi

No comments:

Post a Comment